Yusuf mengalami musim-musim kesusahan yang panjang dalam hidupnya. Namun sejak masih berada di rumah ayahnya, ia telah giat melakukan pekerjaan yang menjadi bagiannya. Pekerjaan-pekerjaan itulah yang membawanya memasuki kesusahan hidup. Oleh karena menjalankan perintah ayahnya untuk melihat kakak-kakaknya yang menggembalakan kambing domba di Sikhem, Yusuf harus menerima perlakuan buruk dari mereka. Oleh karena pekerjannya di rumah Potifar, ia harus masuk ke dalam penjara karena fitnah. Namun ia terus berkarya hingga karena ia menafsirkan mimpi juru minum, Firaun memanggilnya ke istana untuk menafsirkan mimpi Firaun, hingga akhirnya Yysuf diangkat menjadi gubernur di Mesir. Dan oleh karena ia terus bekerja mengumpulkan gandum saat musim kelimpahan, ia berhasil membawa Mesir dan sekitarnya untuk melewati masa kesusahan panjang dengan tidak berkekurangan.
Sahabat Alkitab, jangan berhenti berkarya hanya karena ada hambatan besar di hadapan kita. Allah memperhitungkan kesetiaan dan konsistensi kita dalam berkarya menggunakan talenta dan karunia yang Dia berikan. Melalui karya itu, Allah akan mendatangkan kebaikan bagi kita. Bukankah firman Tuhan berkata, "Orang yang berjalan maju dengan menangis sambil menabur benih, pasti pulang dengan sorak-sorai sambil membawa berkas-berkasnya" (Mzm. 126:6, TB). Setiap tuaian selalu diawali dengan taburan. Menabur benih pasti membutuhkan usaha dan pengorbanan, tetapi hasilnya nanti akan membawa sukacita. Seperti Yusuf, tetaplah berjalan dan berkarya sekalipun tak terlihat ujung jalan kesukaan itu. Allah yang baik tidak pernah membohongi dan mengecewakan umat-Nya.
Selamat Beribadah. Lakukanlah semuanya itu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. (it)
Salam Alkitab Untuk Semua