Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) memiliki visi Firman Allah Menjangkau Semua Genrasi, yang dijabarkan dalam misi: menerjemahkan, menerbitkan dan menghadirkan Firman Allah dalam kemitraan dengan semua. LAI tidak akan mampu mengemban tanggung jawab besar itu sendirian. LAI membutuhkan dukungan dan topangan dari para mitranya untuk bersinergi dalam melayani umat-Nya.
Pada C, LAI hadir dalam Sidang Raya XVIII PGI 2024 di Rantepao, Toraja sebagai upaya membangun dan menjalin kemitraan dengan semua. Masyarakat Toraja khususnya jemaat Gereja Toraja, selaku tuan rumah Sidang Raya, menyambut hadirnya para peserta Sidang Raya XVIII dengan sukacita. Hal ini jelas terlihat pada momen pembukaan Sidang Raya XVIII PGI 2024 yang dilangsungkan di Kompleks Pekuburan Ke’te Kesu pada tanggal 08 November 2024. Tidak hanya pada pembukaan Sidang Raya XVIII PGI 2024, namun masyarakat terus mendukung selama pelaksanaan Sidang Raya XVIII PGI 2024 hingga selesai kegiatan dengan berbagai daya dan upaya yang dipersembahkan untuk kelancaran Sidang Raya XVIII PGI 2024 ini.
LAI yang diwakili oleh Dr. Sigit Triyono selaku Sekretaris Umum, turut serta hadir dalam pembukaan dan mengikuti jalannya Sidang Raya XVIII PGI 2024. Puji syukur, di sela-sela Pembukaan Sidang Raya XVIII, LAI dapat melaksanakan penandatanganan Kesepakatan Kerja Sama (KKS) dengan Keuskupan Agung Makassar, Sinode Gereja Kristus (GK) dan Sinode Orahua Niha Keriso Protestan (ONKP).
Pembukaan Sidang Raya XVIII PGI 2024 ditandai pemukulan gendang oleh Menteri Agama RI Nasaruddin Umar, Ketua Umum PGI Pdt. Gomar Gultom, Gubernur Sulut Olly Dondokambey, dan Ketua Umum Panitia, Pdt. Musa Salusu. Setelah pembukaan, kegiatan persidangan dilanjutkan di Auditorium Kampus II UKI Toraja di Kakondongan, Toraja Utara, Selawesi Selatan. Tercatat ada 101 dari 104 Sinode Gereja anggota PGI hadir dalam Sidang Raya XVIII PGI 2024, termasuk di dalamnya ada tujuh (7) sinode gereja yang baru saja bergabung menjadi anggota PGI.
Di tengah kesemarakan dan kepadatan kegiatan Sidang Raya, LAI kembali memanfaatkan kesempatan untuk melaksanakan penandatanganan KKS dengan beberapa sinode gereja mitra. Ada 5 (lima) Sinode Gereja lainnya juga bersepakat menjalin kerja sama dengan LAI, yaitu Sinode Gereja Masehi Musafir Indonesia (GMMI), Sinode Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ), Sinode Gereja Protestan Indonesia di Banggai Kepulauan (GPIBK), Sinode Banua Keriso Protestan Nias (BKPN), dan Sinode Gereja Isa Almasih (GIA). Beberapa fokus yang dituangkan dalam KKS, antara lain lingkup penerjemahan dan Pendidikan Alkitab, lingkup penerbitan dan penyebaran Alkitab, lingkup penggalangan dukungan, lingkup kemitraan, dan lingkup pelayanan digital. Harapannya melalui kesepakatan kerja sama ini, LAI bersama dengan Keuskupan dan Sinode-sinode Gereja dapat saling memberdayakan untuk melayani umat Tuhan di Indonesia menyampaikan Kabar Baik sampai ke ujung bumi.
Selain hadir menjadi peserta dalam Sidang Raya XVIII PGI 2024 dan melakukan penandatanganan KKS dengan Keuskupan Agung Makassar dan 7 (tujuh) Sinode Gereja, LAI juga melaksanakan Sosialisasi dan Penjemaatan Alkitab Terjemahan Baru Edisi Kedua (TB-2) di sela-sela Sidang Raya XVIII PGI 2024. Pada tanggal 11 November 2024, kegiatan sosialisasi dilaksanakan di Wilayah III Makale bersama 3 Klasis Gereja Toraja, yaitu Klasis Makale, Klasis Makale Kota, Klasis Makale Tengah dan beberapa pendeta yang melayani di Wilayah III Makale. Acara ini dihadiri sekitar 100 orang Majelis Gereja dan Pendeta. Pada tanggal 12 November 2024, sosialisasi dilaksanakan di Klasis Rantepao Barat Wilayah II, dihadiri sekitar 30 orang yang terdiri dari Majelis Gereja dan Pendeta. Puji Tuhan seluruh kegiatan selama LAI di Toraja dapat berjalan dengan baik atas perlindungan Tuhan. Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan.
(evi)