SURAT YUDAS: TERLALU KABURKAH UNTUK KITA MAKNAI?

Berita | 2 Mei 2025

SURAT YUDAS: TERLALU KABURKAH UNTUK KITA MAKNAI?


Surat Yudas merupakan salah satu surat pendek dalam Perjanjian Baru yang hanya terdiri dari 25 ayat dan berada tepat sebelum Kitab Wahyu. Meskipun singkat, surat ini menyimpan banyak lapisan teologis, historis, dan hermeneutik yang mendalam. Salah satu keunikan dari surat ini adalah referensinya terhadap literatur Yahudi non-kanonik seperti Kitab Henokh dan Wasiat Musa. 


Konteks Historis dan Teologis

Surat Yudas muncul dalam konteks gereja awal yang sedang menghadapi tantangan internal, terutama masuknya ajaran-ajaran menyimpang yang bertentangan dengan nilai-nilai etika Yahudi-Kristen. Penulis surat tampaknya memiliki latar belakang Yahudi yang kuat, terbukti dari pemahamannya terhadap literatur Yahudi seperti Kitab Henokh dan Wasiat Musa. Referensi terhadap Mikhael dan pertengkarannya dengan Iblis mengenai mayat Musa (Surat Yudas 1:9) tidak ditemukan dalam kitab-kitab kanonik Perjanjian Lama, tetapi dikenal dalam tradisi pembacaan umat masa itu. Hal ini menunjukkan bahwa surat ini ditulis dalam masa ketika kanon kitab suci belum sepenuhnya terbentuk dan masih terbuka bagi berbagai bentuk otoritas literatur yang dianggap suci oleh komunitas tertentu.


Permasalahan Etika dan Penyimpangan Moral

Surat Yudas 1:4 memberikan latar belakang utama penulisan surat, “Sebab ternyata ada orang tertentu yang telah menyusup di tengah-tengah kamu, yaitu orang-orang yang telah lama ditentukan untuk dihukum. Mereka adalah orang-orang fasik yang menyalahgunakan anugerah Allah kita untuk melampiaskan hawa nafsu mereka, dan menyangkal satu-satunya Penguasa dan Tuhan kita Yesus Kristus.” Masa itu, terjadi penyusupan orang-orang fasik yang menyalahgunakan kasih karunia Allah untuk melampiaskan hawa nafsu mereka. Penulis menanggapi masalah ini dengan keras, menunjukkan bahwa ajaran sesat tersebut bukan hanya kesalahan teologis, melainkan juga penyimpangan moral yang membahayakan komunitas. Penyalahgunaan kasih karunia Allah sebagai pembenaran atas tindakan amoral, khususnya dalam hal perilaku seksual, dianggap sebagai bentuk penistaan terhadap keselamatan dalam Kristus.


Hermeneutika dan Kanonisasi

Penggunaan literatur non-kanonik dalam surat Yudas menimbulkan perdebatan seputar statusnya dalam kanon Kristen. Dalam sejarah gereja, pengakuan terhadap suatu tulisan sebagai kanonik seringkali didasarkan pada otoritas penggunanya dalam komunitas iman dan bukan semata-mata karena kesesuaiannya dengan dokumen lain. Oleh karena itu, meskipun Kitab Henokh dan Wasiat Musa tidak masuk dalam daftar kanon, penggunaannya dalam surat ini menunjukkan bahwa keduanya pernah memiliki wibawa dalam komunitas Kristen awal.


Suara Gembala yang Tegas namun Berbelas Kasihan

Meskipun nada surat ini tegas dan keras terhadap para penyebar ajaran sesat, penulis tetap menunjukkan sisi pastoralnya. Dalam Yudas 1:21–22, penulis mengajak jemaat untuk memelihara diri dalam kasih Allah dan menunjukkan belas kasihan terhadap mereka yang ragu-ragu. Ini menunjukkan adanya keseimbangan antara disiplin gerejawi dan kasih pastoral.


Surat Yudas memberikan kontribusi penting dalam memahami dinamika gereja mula-mula, terutama dalam hal tantangan terhadap kemurnian ajaran dan moralitas umat. Penggunaan literatur non-kanonik menunjukkan adanya keragaman sumber otoritas dalam komunitas Kristen awal, sebelum kanonisasi final terbentuk. Dengan demikian, surat ini tetap relevan sebagai peringatan terhadap penyimpangan moral dan teologis, serta panggilan untuk mempertahankan iman dan kasih di tengah dunia yang kompleks.


Bagaimana pesan Surat Yudas dapat diterapkan dalam menjaga kemurnian iman dan etika dalam komunitas Kristen masa kini?

Mari lihat selengkapnya di video ini



Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia