KEKUATAN DOA

KEKUATAN DOA

 

Pertengahan Maret 2020 saat covid 19 diumumkan oleh pemerintah sebagai pandemi dan seketika hampir sebagian besar perkantoran terhenti seketika, termasuk Lembaga Alkitab Indonesia. Apa yang harus dikerjakan? Bagaimana kami menyapa para mitra? Selama ini perjumpaan atau tatap muka menjadi aktivitas utama dalam bekerja. Situasi sungguh tak menentu. Di tengah kondisi ini, Doa Bagi Bangsa hadir (DBB) Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) dikirim setiap harinya menemani kami dan umat kristiani. Hari ini, DBB yang dikirim melalui voice note genap memasuki episode 737. 

Doa berdurasi sekira tiga menit telah dikumandangkan  dari 737 kali dalam 737 hari dan disebarkan melalui puluhan bahkan ratusan WA Group Mitra LAI. Awalnya DBB dibawakan oleh para pendeta dari berbagai denominasi. Setelah berjalan beberapa bulan pendoa diperluas mulai dari anak, remaja, pemuda, Ibu, Bapak, Oma dan opa serta para pelayan Firman. Secara bergantian mereka dengan suara bergetar berdoa memohon belas kasihan Tuhan agar pandemi dapat segera berlalu dan kehidupan kembali normal seperti sedia kala.  Gerakan doa ini menjadi gerakan bersama dan menyatukan hati kita bersama dalam pergumulan. Di tengah berbagai keterbatasan untuk berjumpa langsung, maka doa bersama untuk bangsa ini dalam bentuk voice note dan dikirim kepada sebanyak mungkin mitra adalah alternatif terbaik.

Kebutuhan untuk disapa dan menyapa di tengah kesesakan yang ada, mendorong LAI untuk terus secara konsisten mengirimkan DBB setiap hari kepada semua mitra LAI di manapun berada. Tetaplah Berdoa begitu nasihat terakhir Paulus dalam surat kepada jemaat Tesalonika.

Dari respon yang ada, ternyata DBB LAI tidak hanya dinikmati oleh umat Tuhan di Indonesia. Setidaknya Mitra LAI di Belanda, Amerika Serikat, Kanada dan Timor-Leste selalu menerima kiriman DBB LAI dan turut berdoa bersama bagi bangsa Indonesia.

Dari kesaksian yang ada, bahkan ada umat Tuhan yang memanfaatkan DBB LAI ini sebagai bahan untuk berdoa bersama di keluarga secara rutin. "Kalau sempat terlambat kiriman DBB LAI, saya selalu mengingatkan agar LAI tidak lupa mengirim DBBnya," kata salah satu Mitra LAI dari Bekasi.

"Mendengar DBB LAI di tengah pandemi membuat hati lebih tenang. Kita dikuatkan, Tuhan berbelas kasihan. DBB jangan berhenti." kata Jonro Munthe, Pemimpin Umum Majalah Narwastu Jakarta.

Beberapa saudara yang terpapar Covid menyampaikan DBB sangat menguatkan mereka di tengah perjuangan mereka untuk sembuh. 

Permohonan doa juga mengalir dari umat di berbagai wilayah di Indonesia ke LAI agar didoakan secara khusus pergumulan mereka. LAI selalu memenuhinya dengan mendoakan secara khusus melalui voice note dan dikirimkan kepada mereka.

Doa sebagai nafas orang beriman sungguh sangat menguatkan dan memberkati. Dari berbagai kesaksian yang ada menunjukkan umat Tuhan bersukacita dan bersemangat untuk bersama-sama berdoa maupun untuk terlibat langsung dengan merekam doanya apabila diminta. 

 

Melalui doa, bukan hanya mampu menumbuhkan pengharapan, kekuatan dan semangat baru, namun juga mampu memperbarui persekutuan antara LAI dengan mitra-mitranya. Meski tidak dapat berjumpa langsung, dengan voice note DBB LAI dapat dirasakan bahwa LAI selalu menyapa umat Tuhan dimanapun berada.

Ada yang bertanya,"Sampai kapan DBB LAI akan berlangsung?" Jawabannya, "Tidak ada batas waktunya.”

DBB LAI sudah berkembang bukan hanya fokus kepada pandemi Covid-19, namun juga untuk perdamaian dunia. Seperti kita tahu di berbagai wilayah dunia terus terjadi konflik yang membutuhkan doa-doa kita semua agar damai sejahtera terwujud di bumi ini.

Doa Bagi Bangsa meluas menjadi Doa Bagi Semesta. Terpujilah Tuhan sampai selamanya.

 

Salam Alkitab untuk Semua.