Pertolongan Tuhan Bisa Datang Melalui Siapa pun

Pertolongan Tuhan Bisa Datang Melalui Siapa pun

 

‘Pertolongan Tuhan bisa datang melalui siapa pun’, ungkapan tersebut terasa nyata bagi kami, Tim Satu Dalam Kasih (SDK) LAI, ketika kami hendak mendatangi desa Tumbang Kalang. Pada malam itu perjalanan tim SDK LAI mengalami kendala karena akses jalan menuju desa tersebut sangat berlumpur akibat diguyur hujan deras, ditambah lagi kontur jalan yang berbukit membuat mobil semakin kesulitan untuk menanjak. Ketika mobil berusaha ditarik dengan menggunakan tali, tiba-tiba ada sebuah mobil menghampiri, menanyakan kami hendak kemana. Pengendara mobil tersebut menuntun kami, memberikan trik-trik bagaimana cara mengendarai mobil agar bisa lolos melewati jalanan yang menanjak dan penuh dengan lumpur, bahkan mobil kami dikawal sampai di satu titik yang cukup aman untuk dilewati.

Cerita diatas merupakan sepenggal kisah dari banyaknya cerita perjalanan SDK di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah pada 17-25 September 2022 yang lalu. Letak geografis yang jauh dari perkotaan dan kondisi jalanan yang rusak membuat umat Tuhan di Kotawaringin Timur sulit mendapatkan Alkitab. Bayangkan, jarak dari desa ke ibu kota Kotawaringin Timur, Sampit, saja ada yang sampai memakan waktu 7 jam perjalanan darat. Melalui tahapan survei dan pendataan yang dilakukan sebelumnya kepada gereja-gereja yang ada di Kotawaringin Timur, sebanyak 4.606 eksemplar Alkitab dan Bagian-bagiannya akhirnya dapat disebarluaskan. Bapak Pdt. Dr.  Pdt. Dr. Yuprinadie, M.Th selaku Ketua Resort Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) Sampit turut mendampingi kami dari awal persiapan sampai akhir perjalanan kami di Kotawaringin Timur. Titik-titik pembagian Alkitab yang kami kunjungi, antara lain desa Tumbang Sanak, Parenggean, Luwuk Sampun, Pemantang, Kuluk Telawang, Luwuk Bunter, Bajarum, Kandan, dan beberapa gereja di wilayah Sampit. Namun, LAI tidak hanya memberikan Alkitab kepada jemaat GKE, namun kepada gereja-gereja denominasi lainnya di Sampit, seperti Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh (GMAHK), Gereja Beth-el Tabernakel (GBT), dan Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS).

Di desa Pemantang, kecamatan Mentaya Hulu, tim SDK LAI disambut dengan tradisi adat suku Dayak yang bernama Lawang Sakepeng. Sekedar informasi, Lawang Sakepeng adalah atraksi bela diri saat menyambut dan menghormati tamu yang datang, dimana dari pihak laki-laki dan perempuan ada perwakilan satu atau dua bahkan lebih pesilat. Makna dari tradisi Lawang Sakepeng ini adalah untuk menjauhkan sebuah kehidupan keluarga dari berbagai rintangan, halangan maupun malapetaka. Masing-masing kami juga diberikan Lawung dan Sumping, yaitu penutup kepala khas suku Dayak. Walaupun di dalam tim SDK LAI memiliki suku yang berbeda, namun kami merasakan sebuah kekerabatan yang erat dari umat Tuhan di setiap tempat yang kami kunjungi.

Kini umat Tuhan di Kotawaringin Timur sudah bisa membaca firman Tuhan setiap harinya. Berkat pertolongan Tuhan bisa datang melalui siapa pun. Tentunya, pekerjaan ini bukan hasil dari LAI pekerjaan sendiri, tetapi hasil dukungan doa, pewartaan, serta donasi para Sahabat Alkitab. Terimakasih untuk setiap pelayanan Sahabat Alkitab dalam mewujudkan firman Tuhan bagi semua. Perjalanan di Kotawaringin Timur memang telah selesai, namun pewartaan Kabar Baik ini akan terus berlanjut sampai ke ujung bumi. [ZVP]