Dikisahkan Firaun tetap berkeras hati melawan perintah Allah Israel dan menolak membiarkan bangsa Israel keluar dari Mesir. Firaun lebih mempercayai kekuatan mantera dan ramalan para dukun yang bekerja untuknya. Tuhan kembali mengutus Musa untuk menyampaikan kuasa-Nya kepada Firaun. Kuasa dan wibawa Tuhan secara simbolik dinyatakan dengan tongkat yang dipakai Musa. Dengan kuasa-Nya, Musa datang menemui Firaun di pinggiran sungai Nil saat sang raja ingin mempersembahkan persembahan kepada dewa Sungai Nil. Orang Mesir sangat memuja sungai Nil, karena dalam pandangan mereka sungai ini yang memberi kehidupan dan kesuburan serta sumber air minum bagi seluruh rakyat Mesir, terutama saat kemarau panjang. Atas dasar inilah seluruh orang Mesir, termasuk Firaun sangat mendewakan dan memuja sungai Nil. Firaun berpendapat kesuburan Mesir karena adanya Sungai Nil yang membentang seluruh Mesir, bukankan karena berkat pemeliharaan Tuhan
Sahabat Alkitab, Firaun tetap mengeraskan hatinya, dia tidak merasa perlu mengindahkan perintah Allah orang Ibrani. Akhirnya di tepi Sungai Nil, melalui tongkat Musa, Allah mengubah air Sungai Nil menjadi darah. Di tepi Sungai Nil, Allah ingin menunjukkan dirinya sebagai penguasa semesta, termasuk berkuasa atas Sungai Nil yang memberikan-Nya berkat kesuburan kepada tanah Mesir. Melalui tulah air menjadi darah, Allah ingin menunjukkan, bahwa TUHAN lah sumber kehidupan manusia, bukan sungai atau apapun yang ada di muka bumi. Meskipun tidak ada lagi sumber air bersih di Mesir, namun Firaun masih tetap mengeraskan hatinya untuk tetap tidak membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir. Hal tersebut membuktikan dengan jelas, bahwa tidak ada apapun di dunia ini yang dapat diandalkan dan hanya kasih dan anugerah TUHAN hidup ini dipelihara.
Terkadang Tuhan memakai musibah atau bencana untuk menyadarkan manusia, bahwa mereka tidak bisa meninggalkan dan hidup tanpa campur tangan Allah dalam hidup mereka. Orang Percaya pun tidak jarang harus mengalami penderitaan hidup agar mereka sungguh-sungguh mengandalkan Tuhan dalam hidup, bahwa berkat yang diterimanya bukanlah karena kekuatan dan hikmat manusia sendiri, tetapi ada campur tangan Tuhan di dalamnya. Untuk itu kita perlu belajar mengakui kedaulatan Allah atas hidup kita. Bahkan kita perlu menundukkan diri dan taat pada cara yang Tuhan terapkan dalam hidup kita.
.
Salam Alkitab Untuk Semua.