Buah semangka berdaun sirih,aku begini, engkau begitu sama saja, demikianlah sepenggal syair dari lagu yang dinyanyikan oleh Broery Pesulima Alm. Sebuah kiasan yang menggambarkan adanya ketidaksesuaian sikap antara 2 pihak. Tentu dalam kehidupan nyata kita tidak akan pernah menjumpai pohon sirih berbuah semangka, karena setiap pohon pasti akan menghasilkan buah sesuai namanya,
Ya setiap pohon akan dikenal dari buahnya, Itulah yang Yesus tegaskan dalam salah satu pengajaranNya, bahwa dari semak duri orang tidak memetik buah ara dan dari duri-duri orang tidak memetik buah anggur (ayat 44).
Oleh Lukas, pengajaran ini dicatat dengan pernyataan “orang yang baik mengeluarkan barang yang baik dari perbendaharaan hatinya yang baik dan orang yang jahat mengeluarkan yang jahat dari perbendaraannya yang jahat” (ayat 45).
Kualitas buah dari sebuah pohon ditentukan setidaknya oleh 2 hal,yaitu : wadah atau tempat atau media sebuah pohon ditanam dan bagaimana pohon tersebut dirawat.
Bila manusia diibaratkan sebagai pohon, maka perbuatan atau perilaku manusia adalah buahnya. Manusia dituntut untuk merawat dan memperhatikan cara hidupnya. Tuhan telah memberikan firmanNya (dalam Alkitab) sebagai panduan untuk manusia merawat kehidupan ini. Dengan membaca dan menerapkan Firman Tuhan setiap hari, manusia akan dapat menghasilkan buah kehidupan yang baik, yang sesuai dengan pertobatan, yaitu perilaku yang sesuai dengan Firman Tuhan. Efesus 5:15 berkata “Karena itu, perhatikanlah dengan saksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif.” Marilah kita senantiasa memperhatikan cara hidup kita agar dapat menghasilkan perilaku yang sesuai dengan pengajaran Tuhan Yesus Kristus. Sejak awal Tuhan telah menciptakan kita baik adanya, maka sudah menjadi sebuah keharusan bahwa hidup kita dituntut untuk menghasilkan buah yang baik. Perbuatan adalah buah dari sikap hati. Sikap hati adalah buah dari relasi dengan Tuhan.
Salam Alkitab Untuk Semua.