Hari ini kita belajar menemukan pesan Firman Tuhan melalui percakapan Yesus dan Perempuan Samaria. Tentu menjadi kesatuan cerita dari teks – teks seblum dan sesudahnya. Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui yakni :
Demi pelayananNya, Yesus sering bepergian antara Yudea (Betlehem)-wilayah di maan Dia dilahirkan dan Galilea (Nazareth) yaitu wilayah di mana Dia tinggal cukup lama.
Orang Yahudi dan orang Samaria tidak bersahabat, yang satu memandang rendah yang lain.
Di zaman Raja Rahabeam, kerajaan Israel terpecah dua (I Raja-raja 12) yakni Israel (10 suku di bahagian Utara) dan Yudea (dua suku, Yehuda dan Benyamin) di bagian Selatan. Samaria adalah ibukota bahagianutara dengan Yerobeam sebagai raja pertamanya.
Sekitar tahun 722 SM, pasukan Asyur menyerang Israel Utara dan membawa sebahagian besar penduduknya sebagai tawanan. Mereka yang tinggal lalu kawin mengawin dengan penjajah Asyur dan orang Kanaan. Itulah sebabnya orang Yahudi menganggap orang Samaria sebagai pengkhianat, dan manusia berdarah campuran yang tidak beres.
Pada teks sebelumya, perempuan Samaria datang ke sumur pada waktu yang tidak biasa. Pukul 12. Sementara orang biasanya ke sumur pada waktu pagi untuk menghindari teriknya matahari atau bahkan sore hari. Perempuan ini berusaha agar tidak berpapasan atau menghindari perjumpaan dengan orang lain karena sejarah hidupnya yang kelam. Namun hal ini tidak dapat menghindari perjumpaannya dengan Yesus.
Dan lebih menarik dari kisah perjumpaan ini adalah Yesus menyampaikan tentang “Air Hidup”. Perempuan Samaria ini hanya fokus pada hal biasa, antar perbedaan kebangsaan dengan Yesus tanpa paham dengan benar apa yang Yesus maksudkan tentang Air Hidup. Fokus pada tempat di mana orang bisa beribadah, sementara Yesus berfokus pada “mengapa kita beribadah”. Bahkan Rahasia hidup yang selama ini ia sembunyikan ternyata diketahui oleh orang asing di depannya, yang kemudian diakui sebagai Kristus.
Perjumpaan ini berujung pada pembaharuan hidup seorang yang berdosa, seorang yang masa lalunya penuh dengan kekelaman. Perempuan ini berubah. Dia tidak lagi bersembunyi dari orang banyak, namun kemudian berjumpa dengan banyak orang dan menjadi pemberita tentang Yesus.
Bapak ibu......Tuhan tak memandang masa lalu kita, asalkan kita fokus pada Dia, fokus pada pesan FirmanNya, maka kita akan menemukan perubahan hidup yang sejati. Artinya kita hidup di dalam Kristus. Yesus berjalan dari satu tempat ke tempat yang lain dan berjumpa dengan mereka yang justru membutuhkan berita baik, pertobatan dan pengampunan. Gaya dan cara pergi mencari orang lain, adalah bagian dari cara pelayanan kita di LAI. masih banyak jiwa-jiwa kelam yang membutuhkan kita untuk menyampaikan kabar baik itu. Nah dengan demikian, apakah kita harus terkungkung pada persolaan dunia yang membelenggu kita saat ini. Tidak!!!! Kita adalah pemberita kabar Baik.
Di sisi lain kita mungkin seperti perempuan Samaria itu. Punya masa lalu, tapi ketika kita berjumpa dengan Kristus dalam pelayanan kita, kitapun dituntut untuk meneruskan kabar baik tentang Yesus, terus menjadi penabur yang baik.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa menjalankan kehendak Bapa-Nya dan mengerjakan pekerjaan Bapa di surga adalah makan-Nya, karena menjalankan kehendak Bapa dan mengerjakan pekerjaan Bapa adalah hal yang penuh kebahagiaan, menyatakan pemeliharaan Tuhan, dan penuh dengan perayaan sukacita. Sukacita yang tidak akan hilang meskipun salib adalah tujuannya. Yesus Kristus menjalankan kehendak Bapa-Nya di surga sampai Dia mati di kayu salib oleh kehendak Bapa. Dia mengatakan bahwa menggenapi kehendak Bapa di surga membawa sukacita, walaupun harus dijalani dengan penderitaan, salib, bahkan kematian! Artinya bahwa dalam melaksanakan kehendak Bapa melalui pelayanan dan pekerjaan kita, adalah hal penuh kebahagiaan dan sukacita.
Mari kita melakukan kehendak Bapa, dengan terus menabur kebaikan, menabur cinta kasih, menabur dalam pewartaan. Entah kita atau siapapun yang akan menuai hasilnya, tapi percayalah Firman Tuhan katakan “ penabur dan penuai sama-sama bersukacita”.
Lakukanlah kehendak Bapa untuk menjadi penabur yang baik.
Salam Alkitab Untuk Semua