like father like son" tentunya sudah sering kita dengar bahkan tak jarang mungkin kita pernah mengungkapkan istilah ini kepada beberapa orang yang kita jumpai. Istilah ini menggambarkan bagaimana sifat seorang anak dan karakter mereka tentu saja dipengaruhi oleh sang ayah (orang tua). Seorang anak akan melihat dan meniru apa yang orang tuanya lakukan.
Proses meniru ini akan berdampak pada terbentuk karakter/perilaku sang anak dalam masyarakat. Kembali pada firman Tuhan yg kita baca dari Yohanes 5:19-47, bagian ini merupakan bentuk pernyataan diri Tuhan Yesus sebagai Anak Allah. Bahwasanya Ia sama seperti Bapa, Ia adalah utusan Bapa yang tidak hanya sekedar mengadili umat di bumi tetapi juga datang sebagai Sang Juruselamat.
Jika kita percaya kepada Bapa, maka sudah mutlaklah juga bahwa kita harus percaya kepada Sang Anak. Sang Anak memiliki kuasa untuk membangkitkan, untuk menyelamatkan dan juga untuk mengadili. Barangsiapa tidak percaya kepada Anak, maka dia pun tidak percaya kepada Bapa. Kesaksian Tuhan Yesus tentang diri-Nya merupakan sebuah deklarasi Allah bahwa Ia datang untuk menyelamatkan kita. Allah turun kedalam dunia dalam rupa Anak untuk menjadi penebus dan penyelamat kita.
Maka, bersyukurlah kita yang menerima dan percaya kepada Tuhan Yesus sebagai Juruselamat. Karena Ia adalah Anak Bapa, Ia adalah Allah dan Bapa yang menjelma menjadi Anak untuk memperlihatkan kepada manusia bahwa kita dekat dengan Bapa, dan bahwa kita juga adalah anak-anak-Nya. Mari menjadi anak2 Allah yang mencermikan sikap dan karakter Allah yang adalah Bapa kita.
Salam Alkitab Untuk Semua