Kita sampai di penghujung Kitab Wahyu, yang disusun mirip sebuah ibadah. Sejak awal kitab ini (Why.1:4-8), Yohanes memang sudah mengajak kita untuk beribadah. Dalam Ibadah, kita merenungkan aneka peristiwa dan pengalaman hidup untuk menemukan maknanya. Dalam ibadah, kita dituntun untuk melihat terang di tengah kegelapan, membangun harapan di tengah ketidakberdayaan. Begitulah kita sebagai jemaat Tuhan bertumbuh-kembang dan menjadi dewasa.
Sebagai jemaat yang sudah matang oleh pelbagai cobaan dan penderitaan, sekarang umat Tuhan menatap ke masa depan dengan penuh pengharapan. Ziarah dan perjuangan iman harus dilanjutkan demi tegaknya Kerajaan Allah. Bagaimana caranya?
Pertama, jangan bimbang dan ragu. Kita tidak perlu ragu, sebab kebaruan batin kita dimatangkan dan dijamin oleh Roh Kudus. Roh Kuduslah yang memampukan kita melihat kehidupan dan pengalaman secara baru. Roh Kuduslah yang membawa kita kepada terang Kristus.
Kedua, Kristus mempersiapkan masa depan jemaat. Masa depan kita sebagai jemaat bukanlah pertama-tama upaya kita sendiri, tetapi terutama karya Kristus, yang menegaskan: “Akulah yang membawa upah-Ku…”. Tentu saja, Tuhan tidak mengabaikan upaya dan pengorbanan umat yang bertahan dan tetap setia. Ia sendiri mengatakan: “Aku akan membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya”. Itulah yang memberi kita harapan. Kristus mempersiapkan masa depan kita, sekaligus melihat pengorbanan dan kesetiaan kita. Semua sejarah kita, semua peristiwa dan kejadian, tidak akan luput dari kuasa-Nya. Mengapa? Sebab Dialah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Kemudian, Yang Awal dan Yang Akhir (ay,12-13).
Ketiga, jemaat dihidupi dan diberdaya oleh wafat dan kebangkitan Kristus. Di tengah aneka penderitaan dan tantangan, jemaat tidak perlu berkecil hati. Wafat dan kebangkitan Kristus menjadi daya yang menghidupkan. Daya itulah yang terus-menerus membasuh dan membersihkan diri kita.
Dalam iman dan ibadah jemaat, wafat dan kebangkitan Kristus itu terus dihadirkan, sehingga menjadi daya yang mengubah dan memberi harapan. Dengan demikian, dalam jemaatlah Pohon Kehidupan menjadi nyata, dan Yerusalem surgawi dihadirkan.
Salam Alkitab Untuk Semua