Di tengah perjalanan kehidupan yang penuh dengan misteri akan masa depan, kita memang tidak pernah mengetahui dengan pasti tentang apa yang akan terjadi kelak. Peribahasa ‘roda selalu berputar’ pun kerap digunakan untuk menggambarkan tentang dinamisnya situasi dan kondisi hidup pada setiap manusia. Segala sesuatunya dapat berubah drastis bahkan dalam waktu yang sangat cepat, termasuk perihal status dan kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang. Posisi yang dianggap oleh manusia adalah aman tidak menjadi jaminan mutlak bahwa segala sesuatunya akan berjalan sebagaimana yang dia harapkan. Status dan peran yang sedang diemban adalah sementara, begitu pula dengan kekuasaan maupun rasa aman yang didapatkan karena kedua hal tersebut. Hal ini Tuhan buktikan melalui penyelamatan yang Ia hadirkan bagi umat-Nya.
Terdapat dua kelompok yang diubahkan oleh Tuhan dari status dan posisinya semula. Kelompok pertama adalah para gembala, yakni setiap orang yang memiliki peran maupun status sebagai pemimpin yang justru melakukan kesewenang-wenangan terhadap orang-orang yang mereka pimpin. Kelompok kedua adalah ‘kawanan terak Tuhan’ yaitu umat-Nya yang tadinya diperlakukan dengan penuh kecurangan sehingga mereka menjadi begitu lemah, justru ditransformasi oleh Tuhan menjadi penuh daya. Semua itu merupakan dampak nyata dari pimpinan Tuhan bagi setiap umat-Nya.
Sahabat Alkitab, permenungan ini telah mengajak kita untuk menyadari bahwa pimpinan Tuhan bagi umat-Nya adalah proses pemberdayaan yang terjadi secara berkelanjutan. Janji ini tidak hanya berlaku bagi orang Israel pada ribuan tahun yang lalu, melainkan juga tersedia bagi setiap umat Tuhan di segala waktu dan tempat, termasuk bagi kita di masa sekarang. Mungkin saja, ada di antara kita yang merasa begitu lemah dalam keterpurukan situasi hidup maupun ingin menyerah karena merasa rapuh untuk menerima kenyataan. Namun, firman Tuhan ini mengingatkan kita bahwa Tuhan sedang mengubah hidup dan memberdayakan kita. Bukalah diri untuk menerima pimpinan Tuhan dan alamilah pemberdayaan-Nya.