Hoax atau informasi palsu merupakan salah satu isu modern yang sangat mengganggu pola relasi manusia. Secarak khusus, di tengah perkembangan model komunikasi yang manusia lakukan saat ini, hoax pun dapat semakin mudah menyebar secara masif di segala aspek kehidupan manusia itu sendiri. Dampak yang ditimbulkan tidak sekadar mengaburkan fakta atau kenyataan yang sesungguhnya, namun juga dapat menggiring opini yang meruntuhkan kepercayaan, kenyamanan dan keamanan dalam ruang sosial. Itulah sebabnya, kedewasaan dan kemapanan dalam mengolah informasi sedapatnya menjadi kualifikasi yang dimiliki oleh setiap manusia modern yang hidup dengan merengkuh berbagai produk kemajuan ilmu teknologi dan komunikasi seperti gawai serta internet.
Pada konteks kehidupan Paulus, informasi palsu pun menjadi gangguan bagi kehidupan sang rasul dan para jemaat perdana. Nampaknya, ada semacam rumor yang beredar mengenai sikap dan pengajaran teologi Paulus mengenai hukum Taurat. Sang rasul digambarkan seolah-olah melawan hukum Taurat dan menganjurkan orang lain, dalam hal ini yang berlatarbelakang Yahudi, untuk ikut meninggalkan hukum Taurat. Seolah-olah, ia menganggap remeh nilai dari hukum Taurat itu sendiri. Tentu saja, rumor ini adalah salah dan tidak sesuai dengan kenyataan yang ditampilkan oleh rasul Paulus. Para saudara jemaat lainnya yang mengetahui fakta yang sesungguhnya pun menganjurkan agar Paulus melakukan semacam ritus nazar untuk meluruskan informasi yang beredar. Hal ini tidak sekadar penting secara teologis, melainkan juga sangat berdampak pada rasa saling percaya di antara sesama anggota jemaat, termasuk juga meningkatkan kredibilitas Paulus sebagai seorang pengajar jemaat.
Sahabat Alkitab, pada hari ini kita telah diajak untuk mencermati mengenai pentingnnya menjaga fakta dan tidak membiarkan informasi palsu mengganggu kehidupan berkomunitas. Pesan permenungan firman Tuhan pada hari ini pun sangat relevan untuk kita ejawantahkan dalam kehidupan bermasyarakat, bergereja dan berkeluarga, maupun dalam berbagai komunitas lain yang kita miliki. Ingatlah, membiarkan informasi palsu bertumbuh secara subur sama saja menaruh racun yang akan menggerogoti kesehatan dan kualitas persekutuan yang menerimanya.