Sosok Saul seperti yang digambarkan dalam perikop ini boleh dikatakan menjadi tampilan mengenai sosok yang ‘sempurna’ di antara orang Israel. Secara fisik Saul dikategorikan tampan dan gagah dengan kesan kuat serta tangguh yang sangat terasa. Ia pun berasal dari keluarga yang terpandang di tengah komunitas orang Benyamin. Inilah gambaran sosok yang sangat pas untuk menjadi seorang raja, seperti yang diminta oleh Israel kepada Samuel. Namun, terlepas dari semua keunggulan tersebut, terdapat satu hal baik yang muncul dalam diri Saul sesuai dengan narasi yang ditampilkan pada perikop ini.
Di tengah perjalanan untuk mencari keledai-keledai ternak kepunyaan ayahnya ternyata Saul memiliki pertimbangannya sendiri hingga memutuskan untuk kembali pulang. Mungkin saja, lokasi pencarian mereka sudah mengarah terlalu jauh dan situasi menjadi semakin tidak kondusif pada saat itu untuk tetap melanjutkan pencarian. Saul dan hamba yang ikut bersamanya itu pun mendiskusikan untuk menemui seorang nabi demi mendapatkan petunjuk jalan. Nampaknya, petunjuk yang mereka harapkan bukanlah arah mata angin akibat ketersesatan di tengah perjalanan, melainkan lebih kepada persoalan arah atau langkah yang harus mereka lakukan terkait situasi hidup yang mereka hadapi itu. Hal baik yang muncul dalam perikop ini pun menunjukkan bahwa keduanya menganggap penting untuk mengikuti arahan dari Tuhan dalam pengambilan keputusan hidup tersebut.
Sahabat Alkitab, firman Tuhan ini mengingatkan kita tentang perlunya inisiatif dan keterbukaan diri untuk mencari bimbingan Tuhan dalam menjalani proses hidup. Hal ini memang bukanlah hal baru dalam pengajaran iman sebagai umat Tuhan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa persoalan mendasar seperti ini justru menjadi praktik yang sulit untuk dilakukan dan tidak jarang menjadi pergumulan banyak umat. Ada yang merasa kebingungna untuk mendengar dan mengidentifikasi suara Tuhan atau bukan, ada pula yang justru terlena menjalani hidup sesuai dengan keinginan sendiri hingga terlalu tinggi hati untuk mendengarkan suara Tuhan. Ingatlah bahwa bimbingan Tuhan selalu tersedia bagi setiap umat yang mencari dan membuka diri untuk menerimanya.