Banyak orang mendambakan menjadi pemimpin baik itu di tempat kerja, organisasi, bahkan dalam lingkup pelayanan gerejawi. Hasrat itu mungkin timbul dari ekspektasi mereka akan keistimewaan serta keuntungan yang akan didapat sebagai pemimpin. Tipe pemimpin yang seperti itu akan menghasilkan para pemimpin yang hanya berpusat pada dirinya sendiri dan tidak peduli terhadap mereka yang dipimpinnya. Padahal hakikat dari kepemimpinan adalah kuasa yang dianugerahkan untuk melindungi dan mengayomi serta memberdayakan orang yang dipimpinnya. Tuhan menegur dengan keras para pemimpin yang hanya berpusat pada dirinya sendiri.
Istilah gembala pada teks ini merujuk pada raja yang memiliki kewajiban untuk melindungi dan memberikan kesejahteraan bagi rakyatnya. Namun sayangnya pada masa lalu (sebelum pembuangan), banyak raja-raja Israel yang tidak melaksanakan tugas dan panggilan mereka. Bukannya menggembalakan rakyatnya, mereka justru mencari kepentingan sendiri dengan memanfaatkan domba-dombanya, yaitu rakyatnya. Susunya diminum, bulunya digunakan sebagai pakaian, dan disembelih untuk perjamuan. Domba yang lemah tidak dikuatkan, yang sakit tidak diobati, yang luka tidak dibalut, yang tersesat tidak dibawa pulang, yang hilang tidak dicari, melainkan domba-domba tersebut diperlakukan dengan keras dan kejam. Oleh karena tidak digembalakan sebagaimana mestinya, akhirnya domba-domba ini terserak, hingga berakhir di Babel, Mesir, dan tempat-tempat lain sebagai tawanan. Maka dari itu Tuhan sendiri yang akan menjadi lawan bagi para gembala yang jahat tersebut dan akan mencari dan mengumpulkan, serta menyelamatkan domba-domba tersebut dari tempat kemana mereka diserahkan.
Sahabat Alkitab, Allah akan menghukum para gembala yang tidak melakukan tugasnya dan menyelamatkan domba-domba atau umat. Semua itu dilakukan karena kasihNya. pembuangan menjadi sarana bagi Tuhan menghukum para raja atau gembala yang tidak menjalankan perannya. Berbeda dengan gembala yang jahat, Tuhan akan menguatkan umatnya, mengobati yang sakit, membalut yang terluka, mencari yang tersesat dan membawa pulang mereka yang hilang dan tercerai berai. Marilah berefleksi melihat kehidupan kita masing-masing. Sudahkah kita menjadi pemimpin-pemimpin yang menggembalakan orang yang kita pimpin dengan baik.