Dewasa ini tradisi menceritakan anak-anak sebuah kisah sebelum tidur atau di kesempatan lain mungkin telah jarang dilakukan. Padahal tradisi lisan atau bercerita memiliki peran penting untuk melestarikan nilai-nilai yang terkandung dalam sebuah kisah, tradisi, dan sejarah nenek moyang. Tradisi ini memungkinkan identitas budaya sebuah komunitas tetap hidup dan relevan, serta menjadi sarana untuk membentuk karakter bagi generasi penerus. Upaya inilah yang ditunjukkan oleh pemazmur, melalui kesaksiannya tentang kebaikan Tuhan yang tiada habisnya.
Pemazmur memulai syairnya dengan mengingat perbuatan besar Allah dalam sepanjang sejarah Israel. Ia mengisahkan bagaimana Allah membebaskan nenek moyang mereka dari musuh-musuhnya dan memberikan kemenangan, bukan karena kekuatan mereka sendiri, tetapi karena kasih setia Allah. Dari situ, bangsa Israel menemukan kenyataan bahwa Allah begitu mengasihi dan menyertai mereka. Pengajaran serta kesaksian iman tersebut disampaikan secara turun-temurun, baik melalui peribadatan, persekutuan keluarga, maupun di sela-sela aktivitas harian. Upaya pengajaran ini diharapkan menjadi bekal iman bagi setiap umat, agar mereka memiliki keberanian tatkala menghadapi pergumulan. Berani menghadapi, berani bersandar sepenuhnya kepada pertolongan Allah.
Sahabat Alkitab, hari ini kita diingatkan tentang pentingnya mengingat dan menghargai anugerah dan karya Allah dalam kehidupan kita. Mengingat perbuatan Allah di masa lalu memberikan kekuatan iman untuk menghadapi dinamika kehidupan di masa kini serta menjadi pengharapan untuk melanjutkan hidup masa depan. Kiranya ingatan akan kebaikan Allah tidak berhenti di diri kita sendiri, tapi kita ceritakan melalui lisan maupun perbuatan. Sehingga nilai dan pesan Tuhan dari setiap peristiwa dapat menyebar dan lestari bagi orang-orang di sekitar kita.