Di tengah carut marutnya dunia, seringkali kita seperti terdesak dan dikejar-kejar oleh berbagai kepentingan.m yang semuanya menuntut untuk segera dilakukan. Alhasil kehidupan yang berjalan seperti mesin tanpa ada waktu untuk berpikir dan merefleksikan keberadaan kita. Padahal melalui refleksi itulah kita dapat menemukan kebijaksanaan hidup dan visi akan keberadaan kita.
Sayangnya gejala di atas juga mempengaruhi cara kita berefleksi kepada Allah. Ibadah kita hanya menjadi formalitas dan doa-doa terasa seperti kewajiban saja. Maka apa yang dikatakan dalam perikop kita hari ini mungkin dapat menerangi fenomena yang tengah disoroti. Penulis surat Ibrani mengingatkan kita tentang pentingnya memperhatikan pesan keselamatan yang telah diberikan Allah melalui Yesus Kristus, serta tidak mengabaikan keselamatan tersebut. Keselamatan yang begitu besar ini bukanlah sesuatu yang bisa dianggap remeh. Penulis Ibrani juga mengingatkan bahwa kesaksian para rasul yang mendengar dan mengalami sendiri ajaran Yesus, adalah sesuatu yang dapat dipercaya. Mereka adalah saksi mata dari karya dan kuasa Kristus, dan apa yang mereka sampaikan adalah kebenaran yang harus kita pegang teguh.
Sahabat Alkitab, kita diundang untuk secara serius menanggapi pewartaan akan keselamatan dari Tuhan dan pada saat bersamaan mewujudnyatakan kehidupan yang seturut dengan Firman-Nya. Menghidupi keselamatan dari Allah berarti kesediaan mensyukuri kehidupan ini dengan menghayati keberadaan kita bukan untuk diri sendiri melainkan demi kemuliaan nama Allah. Maka di tengah segala kesibukan dan pergumulan kehidupan yang terjadi, tetap prioritaskan Allah dan milikilah selalu hasrat untuk membangun relasi dengan-Nya.