Garam dan Terang

Renungan Harian | 14 Desember 2024

Garam dan Terang

Kamu adalah garam dunia. Murid-murid dianalogikan sebagai garam, karena mereka berharga. Di zaman Yesus, garam merupakan komoditas berharga. Prajurit Romawi kadang-kadang dibayar dengan garam, sehingga muncul ungkapan ‘sepadan dengan garamnya’. Selain itu garam juga dipakai untuk pengolahan bahan makanan, baik untuk meningkatkan rasa nikmatnya maupun untuk mengawetkannya. Demikian pula peran dan fungsi murid-murid di tengah dunia. Mereka dipanggil dan diutus untuk suatu pelayanan yang meningkatkan mutu kehidupan di bumi dan mencegah kemerosotan. Pentingnya misi itu ditekankan dengan menyoroti kebalikannya, bila garam tidak lezat, misalnya karena bercampur dengan mineral lain, ia tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya sehingga harus dibuang. Kata ‘dibuang’ dan ‘diinjak’ merupakan bahasa penghakiman, artinya orang yang tidak melakukan kehendak Allah demi kebaikan dunia akan diperhadapkan pada penghakiman.

 

Murid-murid sebagai terang dunia, mengingatkan akan hamba Tuhan yang menjadi terang untuk bangsa-bangsa (Yesaya 42: 6, 49: 6). Apakah pernyataan Yesus ini, bersama dengan kiasan garam dunia, mengacu pada perutusan murid-murid untuk pergi ke segala bangsa (Matius 28: 19)? Kiasan tambahan ‘kota di atas gunung’ yang mencerminkan situasi Palestina dengan kota-kotanya di atas puncak bukit-bukit, tidak mengesankan kepergian para utusan ke segala bangsa, tetapi menggambarkan suatu komunitas/jemaat yang mempunyai daya tarik bagi seluruh dunia. Gabungan kata terang, dunia, kota, dan gunung mengingatkan nubuat eskatologis nabi Yesaya (Yesaya 2: 2-5), tentang ‘gunung’ Bait Allah dan ‘kota Yerusalem’ yang menarik bangsa-bangsa untuk belajar Torah. Artinya hal ini dapat menjadi ajakan bagi Israel untuk berjalan dalam ‘terang’ Tuhan. Peran Yerusalem sebagai ‘kota terang’ yang menarik bangsa-bangsa, di sini dialihkan ke jemaat Kristiani yang hendak menarik segala bangsa kepada terang Tuhan. Pelita atau lampu minyak lazimnya ditempatkan di atas kaki dian yang tinggi, lalu terangnya dinikmati oleh semua orang dalam rumah yang bisa saja hanya satu ruangan. Demikian juga seluruh dunia menerima terang Tuhan apabila murid-murid tidak menyembunyikannya, tetapi menyinarkan terang yang diberikan Tuhan kepada mereka. Meletakkan pelita di bawah tempayan kedengaran sangat aneh, tetapi mengkiaskan suatu pilihan riil. Ingatlah hamba yang menyembunyikan talenta tuanya di dalam tanah (Matius 25: 18-20).

 

Terang Injil mesti tampak dari perbuatan-perbuatan baik (ta kala erga). Istilah yang jarang dalam Injil dapat menunjuk pada tindakan- tindakan belas kasih terhadap orang orang yang berkesusahan (lihat 11: 2,5). Dengan perbuatan dan sikap mereka yang harus kelihatan, murid-murid tidak mencari pujian bagi dirinya (bandingkan 6: 1-2; 23: 5). Terang dalam perbuatan mereka bukanlah milik mereka sendiri, tetapi anugerah Allah melalui Yesus. Maka segala pujian adalah untuk Bapa di surga.

 

Sahabat Alkitab, kita mungkin sudah sering mendengar ayat ini. Secara tidak sadar kita berasumsi bahwa ayat ini adalah sebuah undangan untuk menjadi garam, terang, dan pelita yang diletakkan di atas kaki dian. Padahal perikop ini sesungguhnya berbicara mengenai identitas para murid dan tugas perutusan kita. Saat mengikuti Kristus, hidup kita diubahkan menjadi baru dan perubahan inilah yang kita wartakan ke seluruh dunia, sehingga semakin banyak orang yang ditarik dalam kasih karunia Allah dalam Kristus yang membebaskan itu. Hiduplah dalam kesadaran tersebut. Anugerah dari Tuhan memampukan kita untuk mengalami peristiwa-peristiwa besar dalam hidup yang sudah sepatutnya kita wartakan pada dunia di sekitar kita.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia