Beberapa waktu yang lalu, muncul beragam content creator yang mencoba untuk melacak asal usul leluhur mereka melalui serangkaian tes DNA. Banyak diantara hasil pengujian itu yang sungguh tidak terduga. Misalnya saja seseorang yang secara tampilan fisik menunjukkan tipikal wajah orang Eropa, rupanya memiliki asal leluhur dari benua Afrika dan Asia. Pembelajaran yang lahir dari orang-orang yang mengalami hal tersebut adalah penghargaan terhadap orang lain apapun asal-usul mereka karena siapa tahu ada satu titik pertemuan kesamaan leluhur dari dua orang yang tampaknya begitu berbeda.
Ingatan terhadap sejarah dan karya leluhur juga tampak dalam bacaan kita kali ini. Nehemia 12 mencatat kaum Lewi yang kembali pulang ke Yerusalem. Kedatangan mereka kesana dengan mengemban misi penting yakni untuk menegakkan kembali peribadahan di Yerusalem serta memimpin umat kepada puji-pujian yang benar kepada Allah. Orang-orang Lewi yang disebutkan namanya itu dicatat dengan menceritakan sejarah dari leluhurnya. Pada ayat 12 dikisahkan bahwa kaum-kaum Lewi tertentu yang ikut dalam rombongan kepulangan ke Yerusalem, para kepala-kepala kaumnya dahulu juga menjadi imam di zaman Yoyakim. Selain rujukan kepada zaman Yoyakim terdapat pula catatan mengenai orang Lewi yang tercatat melayani Tuhan bahkan sebagai imam besar di zaman itu. Rujukan mengenai sejarah pelayanan orang-orang Lewi ini juga tercatat hingga zaman Darius, orang Persia.
Mulai dari Mesulam dari kaum Ezra hingga Yesua bin Kadmiel. Ada yang menyanyikan puji-pujian dan syukur kepada Allah, tetapi ada pula yang menjadi penjaga pintu gerbang yakni Mattanya, Bakbukya, Obaja, Mesulam, Talmon, dan Akub. Semuanya dicatat dengan baik dalam kitab Nehemia. Menunjukkan peran tetapi juga keterlibatan dalam perwujudan mimpi bersama yang selama ini telah lama mereka nantikan yakni kepulangan kembali ke Yerusalem serta restorasi kota tersebut.
Sahabat Alkitab, marilah kita menyadari bahwa Allah mengundang kita untuk terlibat dalam pekerjaan-pekerjaan-Nya di dunia. Gereja yang menjadi tempat bagi bersemainya pengajaran dan semangat untuk mewartakan kabar baik penyelamatan Allah. Pekerjaan itu juga dinyatakan dalam dunia tempat kita berkarya dalam berbagai bidang. Hiduplah dengan mengingat tugas serta panggilan Allah tersebut dan ikutlah ambil bagian bersama-sama dengan umat beriman di sepanjang sejarah yang terus menerus mewartakan visi itu kepada dunia tempat mereka berada. Pertanyaan terpenting yang dapat kita refleksikan adalah apakah kita mau terlibat dengan sungguh dalam karya serta pewartaan Allah tersebut dengan segala kapasitas yang kita miliki. Sebagaimana umat beriman sepanjang masa telah terlibat dalam karya Allah tersebut.