Keberadaan serta pertumbuhan Gereja tidak lepas dari orang-orang yang tergerak dan mencurahkan kasih, waktu, serta baktinya sebagai bagian dari persembahan diri kepada Allah. Dalam segala bentuk pelayanan yang ada di Gereja, kita melihat Allah terus memelihara umat-Nya dan mewujudnyatakan penyertaan-Nya.
Sejak zaman Israel kuno, orang-orang Lewi telah ditetapkan Allah untuk melayani Tuhan dalam Bait Suci. Mereka bertanggung jawab atas segala peribadahan dan ritual yang ada disana. Saat orang-orang Israel baru tiba di tanah terjanji, sebelas suku lainnya mendapatkan bagian tanah, sementara suku Lewi mendapatkan kepercayaan untuk mengelola peribadatan. Tuhan tetap menjaga mereka dengan menyatakan bahwa sebelas suku lainnya bertanggung jawab atas kehidupan orang-orang Lewi. Pada Yeremia 33:18 bahkan Tuhan mengingatkan kembali janji penyertaan-Nya bagi orang-orang Lewi ini.
Ketetapan Tuhan tersebut kembali ditegakkan pada masa kepulangan orang-orang Yahudi dari tanah Babel. Kaum Lewi dan para imam akan terus menerus melayani di Bait Suci Israel, memimpin nyanyian dan pujian, serta mewakili umat mempersembahkan kurban bakaran kepada Tuhan. Pada kitab Nehemia, kita melihat penekanan tugas orang-orang Lewi sebagai pihak yang akan memimpin puji-pujian kepada Allah. Begitu pentingnya puji-pujian tersebut sehingga Nehemia merasa perlu untuk mengaturnya secara khusus.
Nehemia 12:1-11 secara khusus mencata orang-orang Lewi dan para imam yang turut serta untuk kembali pulang ke Yerusalem. Nama-nama mereka dicatat dengan detail. Rujukan kepada peristiwa-peristiwa masa lampau yang bersinggungan dengan orang-orang tersebut turut dicatat dengan baik. Hal ini sekaligus menegaskan pemeliharaan Tuhan kepada mereka yang telah melayani Tuhan dengan baik serta betapa Tuhan tidak pernah melupakan janji pemeliharaan-Nya.
Sahabat Alkitab, berbeda dengan situasi zaman Israel kuno, saat ini Allah memanggil kita semua untuk melayani-Nya. Pelayanan pada hakikatnya adalah bentuk syukur kita kepada Allah. Sebagaimana orang-orang Lewi memanjatkan puji-pujian kepada Allah, demikianlah kita memuji Dia melalui segenap bakti dan pelayanan yang kita persembahkan kepada-Nya. Perlu diakui bahwa seringkali tidak mudah untuk menjalaninya dengan konsisten. Mungkin kita perlu belajar lebih dalam mengenai konsistensi dalam melayani Tuhan kepada orang-orang Lewi seperti dikisahkan pada perikop kali ini. Satu hal yang perlu kita sadari bahwa pada akhirnya Tuhan sendirilah yang memampukan kita dalam segala pelayanan yang dilakukan karena Ia adalah sumber dari segala sesuatu.