Berjalan dalam Misteri Sang Hikmat

Renungan Harian | 16 Mei 2025

Berjalan dalam Misteri Sang Hikmat

Hikmat Tuhan adalah hal yang paling berharga dalam kehidupan orang beriman. Terutama dalam kenyataan dasariah yang kita jalani bahwa hidup adalah mengenai keberanian untuk mengambil keputusan dalam serangkaian pilihan-pilihan yang terbentang di kehidupan. Namun pada saat yang sama kita menyadari betapa sulitnya proses tersebut. Di saat yang sama hikmat Tuhan saja lah yang menuntun kita untuk melakukan apa yang benar dalam kehidupan. Itulah perjuangan kita sebagai manusia. Saat pilihan terbentang, kita mencari dan menanti tuntunan hikmat-Nya yang terkadang begitu sulit untuk dipahami.


Perjuangan manusia untuk mengenali hikmat-Nya digambarkan secara ekspresif dalam Ayub 28. Perikop ini muncul kala riuh rendah perdebatan Ayub serta sahabat-sahabatnya berakhir dalam kebuntuan. Kedua pihak mempertahankan pandangannya sendiri tanpa ada tanda untuk tunduk pada pendapat yang lainnya. Di sinilah lahir permenungan bahwa manusia pada hakikatnya sulit untuk menggapai Sang Hikmat. Ayat 12-21 menyandingkan perjuangan untuk menggapai hikmat-Nya melalui perbandingan dengan pencapaian-pencapaian yang telah diperoleh peradaban manusia. Sekalipun manusia memperoleh hasil yang gemilang melalui ilmu pengetahuan, teknik, dan kerjanya, tetapi tetap tidak dapat mengenal hikmat yang membuatnya hidup sejahtera serta dalam damai sejahtera Allah. 


Hikmat mengandung nilai dan patokan yang mengandung nilai dan patokan yang menentukan gaya hidup; sedangkan akal budi mengangkat segi rasional, kritis dan menunjang kehidupan. Bersama-sama mereka memberdayakan manusia untuk mengambil keputusan yang tepat dalam situasi yang berbeda-beda. Misteri atas hikmat diungkap melalui kata-kata berikut yakni, “Ia terselubung dari mata segala yang hidup,....Kebinasaan dan maut berkata:hanya desas-desusnya yang sampai ke telinga kami. (ay. 21-22)” Baik di dunia orang hidup dan dunia orang mati, hikmat tidak dapat ditemukan. Bahkan dalam samudera raya serta laut, hikmat tidak menampakkan dirinya. Dua tempat tersebut merupakan tempat yang tidak dapat diselidiki orang pada zaman kuno, menampilkan ketersembunyian hikmat secara metaforis. 


Dalam ketersembunyian itu, pada satu sisi Hikmat direfleksikan sesuatu yang tidak ternilai. Lebih berharga dari emas yang murni dan tua sekalipun. Bahkan jika dibandingkan dengan kaca yang kala itu sangat sulit dibuat. Karang, kristal, mutiara, bahkan Permata Krisolit Eropa tidak dapat mengimbangi keberhargaan hikmat. Benda-benda tersebut adalah simbol dari kemapanan dan kemewahan, tetapi tetap tidak dapat menandingi nilai dari sebuah hikmat.


Sahabat Alkitab, marilah menundukkan diri dan kehidupan kita pada penyertaan serta kemuliaan Allah yang nampak dalam hikmat-Nya. Ia hadir dan menyertai kehidupan manusia. Hikmat menyediakan kejernihan untuk memilih sehingga keputusan-keputusan yang dilahirkan oleh umat yang tunduk pada-Nya, senantiasa mengarah kepada damai sejahtera Allah yang telah disediakan-Nya. Namun umat beriman harus mengakui bahwa pada akhirnya cara kerja Sang Hikmat adalah sebuah misteri yang menuntun kita dalam kesetiaan pada proses Tuhan dalam menuntun kita. Justru disitulah Allah mengundang kita untuk rendah hati terhadap proses serta ketetapan-Nya.


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia