Tuhan yang Menyiapkanku

Renungan Harian | 10 Jul 2025

Tuhan yang Menyiapkanku

Dalam Mazmur 18:33 pemazmur menyatakan, “Dialah yang mengikat pinggangku dengan keperkasaan dan membuat jalanku sempurna”. Metafora ini mengajak kita membayangkan seorang pejuang yang sedang bersiap diri, mengikat pinggangnya sebagai simbol kesiapan menghadapi pergumulan. Di zaman kuno, mengikat pinggang berarti menyiapkan diri untuk berlari, bertempur, atau bekerja keras. Tetapi yang menarik, bukan pemazmur yang mengikat pinggangnya sendiri, melainkan Allah yang melakukannya untuk dia. Ini adalah simbol kekuatan yang bersumber dari luar diri, yaitu keperkasaan yang bukan hasil ego, tetapi anugerah.


Sebagai manusia, ada kalanya kita merasa terbebani untuk menjadi sosok yang kuat, berani, dan tidak rapuh di tengah tekanan hidup. Dunia menuntut ketahanan yang kadang-kadang memaksa kita memakai ‘topeng kekuatan’. Namun Mazmur 18:26-37 memberikan alternatif, kekuatan sejati bukanlah yang dipaksakan dari dalam, tetapi yang diberikan dan “diikatkan” oleh Allah kepada batin kita. Keperkasaan di sini bukan berarti tidak pernah takut, melainkan mampu berdiri teguh karena ada Pribadi yang menopang dari belakang layar eksistensi kita. Ini berbicara tentang ketabahan kekuatan batin yang dibentuk bukan oleh ambisi, tetapi oleh kasih dan keterhubungan dengan Tuhan.


Pengikatan pinggang juga berarti tindakan memusatkan diri dan menata orientasi hidup. Seperti seorang peziarah yang mengikat pinggang sebelum berjalan jauh, manusia perlu peneguhan eksistensial sebelum menapaki jalan panggilannya. Namun, jalan itu tidak selalu rata. Maka pemazmur tidak hanya berkata bahwa Allah menguatkan, tetapi juga jalan Allah itu sempurna. Di sinilah misteri iman, bahwa kekuatan sejati bukan hanya tentang siapa yang mengikat pinggang kita, tetapi juga siapa yang membentuk jalan di depan kita. Dengan demikian Kehidupan adalah sebuah perjuangan yang terjadi melalui penyertaan ilahi dalam setiap langkah.


Sahabat Alkitab, tanpa sadar kita dibentuk oleh pandangan dunia yang bias dan selalu mengagungkan kekuatan. Namun dalam Mazmur 18 kita belajar untuk merengkuh segala keberadaan kita dengan jujur. Tidak ada salahnya jujur dengan kerapuhan diri, karena mungkin dalam kelemahan kita justru Allah datang sebagai Pribadi yang mengikat pinggang kita dengan keperkasaan-Nya. Bukan agar kita menjadi pahlawan yang tak tersentuh luka, tetapi agar kita berani melangkah meski dengan luka. Dan di tengah ketidakterdugaan jalan hidup, Allah dengan cara-Nya yang lembut dan misterius, meratakan jalan di depan kita. Maka, kekuatan yang sejati bukanlah tentang tak tersentuh dengan kesulitan, tetapi kekuatan untuk tetap melangkah, karena kita tahu siapa yang telah mengikat pinggang kita.


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia