Menang Karena Tuhan

Renungan Harian | 11 Jul 2025

Menang Karena Tuhan

Sumber kekuatan atau kepercayaan diri orang-orang di masa modern ini biasanya dicapai melalui hal-hal material di luar dirinya. Entah itu melalui harta, kuasa, dan kekayaan. Namun pada hari ini kita hendak berefleksi bahwa sumber kekuatan serta seluruh jangkar eksistensi kita adalah pada penyertaan-Nya saja. 


Mazmur 18:38–51 bukan hanya tentang kisah keberhasilan seorang raja dalam pertempuran. Ini adalah puisi iman, lagu pengakuan bahwa setiap kemenangan, sekecil apa pun atau sebesar apa pun, adalah buah dari kasih setia Allah yang tidak tergoyahkan. Pemazmur tidak memulai mazmur ini dengan catatan strategi, jumlah tentara, atau keahlian pasukan di medan perang. Ia mulai dengan pengakuan, “Engkau telah mengikat pinggangku dengan keperkasaan untuk berperang”. Di sini kita melihat gambaran tentang musuh yang terkapar, lari, dan akhirnya diinjak sebagai simbol kekalahan total. Dalam dunia kuno, menginjak musuh adalah lambang supremasi absolut, tetapi bagi Daud, semua itu terjadi bukan karena dirinya, melainkan karena Tuhan mempersenjatainya dengan kekuatan dan keberanian. Kemenangan pada akhirnya bukanlah soal superioritas militer, melainkan soal relasi dengan Tuhan. Bahkan ketika para musuh itu “berteriak kepada TUHAN”, Ia tidak menjawab mereka. Kekalahan mereka mencerminkan jarak spiritual mereka dari Allah.


Tak berhenti di kemenangan militer, bagian ini menggambarkan loncatan status Daud menjadi ‘penguasa bangsa-bangsa’. Seketika, orang-orang asing tunduk kepadanya. Apa artinya? Dalam dunia Perjanjian Lama, hal ini mengisyaratkan mandat ilahi bagi Israel untuk menjadi terang bagi bangsa-bangsa lain (lih. Kejadian 12:3). Daud, sebagai raja yang diurapi, menjadi saluran manifestasi kekuasaan Tuhan di bumi. Selanjutnya pada ayat 46–49, terdapat sukacita spiritual. “TUHAN hidup! Terpujilah gunung batuku!” Sebuah deklarasi yang mengingatkan bahwa di tengah ketidakpastian, Tuhan tetap menjadi tempat berpijak yang pasti. Bukan sekadar metafora, ‘Gunung Batu’ adalah lambang kekekalan, stabilitas, dan tempat perlindungan. Tuhan bukan hanya membela Daud, tetapi mengangkatnya, menyelamatkannya dari kekerasan, dan menjadikan hidupnya sebuah kesaksian. 


Sahabat Alkitab, baiklah kita membaca Mazmur 18:38–51 bukanlah sebagai glorifikasi perang atau kekerasan, melainkan pujian bagi Allah yang memberi kemenangan dan setia pada janji-Nya. Di dalamnya kita belajar bahwa kemenangan sejati bukanlah tentang mengalahkan lawan, tetapi tentang mengenali siapa yang memberi kekuatan, siapa yang layak dipuji, dan siapa yang menjadi sumber dari segala penyelamatan. Sumber kekuatan kita pada akhirnya hanyalah di dalam Allah yang mencipta, membentuk, serta mengasihi kita senantiasa.


Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia