Tidak ada seorang pun yang benar-benar dapat bekerja seorang diri. Setiap kita, diakui atau tidak, membutuhkan pertolongan orang lain, bahkan kepada musuh atau orang yang paling tidak kita senangi sekalipun.
Untuk mencari beberapa ekor keledai milik ayahnya yang hilang, Saul membutuhkan orang lain untuk menemaninya dalam pencarian itu, orang itu adalah pelayannya. Saat Saul sudah akan berhenti, pelayannyalah yang membantunya untuk tetap melanjutkan pencarian itu. Saul mendapatkan jalan keluar saat ia tengah melihat jalan buntu. Sekali lagi itu karena bantuan pelayannya. Seorang yang kedudukannya jauh lebih rendah bahkan tidak berarti dibanding dirinya. Saul dan pelayannya itu juga membutuhkan bantuan orang lain, kali ini adalah seorang hamba Allah. Seorang yang sangat dihormati karena apa yang dikatakannya selalu benar terjadi. Sebagai bentuk penghargaan, mereka tidak ingin datang dengan tangan kosong, melainkan dengan membawa uang tanda penghargaan.
Sahabat Alkitab, Saul membutuhkan pelayannya, lalu keduanya membutuhkan hamba Allah. Siapakah di antara kita hari ini yang dapat berkata dengan suara gagah sambil mendongakkan kepalanya, "Saya tidak membutuhkan orang lain"? Seberapapun hebatnya, pandainya, berkuasanya, kuatnya, dan berhikmatnya, dan kayanya kita, tetap kita membutuhkan orang yang dapat menjadi rekan sekerja kita, bukan hanya sekedar kita anggap sebagai bawahan, pelayan, pembantu, atau pesuruh. Dari nas pembacaan kita juga dapat belajar bahwa ide, semangat, jalan keluar, dan pertolongan bisa datang dari siapa pun tanpa dibatasi oleh status dan latarbelakang apapun. Kita juga belajar bahwa setiap pertolongan yang diberikan oleh orang lain harus mendapat penghargaan tertinggi dari dalam diri kita.
Allah saja menganggap kita sebagai rekan sekerja-Nya dan menghargai setiap karya yang kita lakukan dalam nama-Nya, masakan kita tidak melakukan hal yang sama terhadap sesama kita manusia?
Salam Alkitab Untuk Semua