"Hidupmu hendaknya dijiwai oleh kasih, seperti Kristus pun mengasihi kita." Inilah sifat utama dalam kehidupan sebagai anak-anak terang. Jemaat Efesus diminta agar hidup mereka benar-benar "dirasuki" oleh kasih Kristus. Artinya bahwa kasih itulah yang memerintah dan memimpin hidup mereka. Sehingga mereka tidak melakukan perbuatan yang tidak sopan terhadap sesamanya yaitu berlaku cabul, tidak senonoh, atau sikap serakah, sekalipun semuanya itu baru berupa kata-kata saja. Sebab apa yang keluar dari perkataan berasal dari pikiran atau hati manusia. Jadi, selain dalam hal kemarahan, umat Tuhan juga harus menjaga kesuciannya dalam moralitas seksual.
Sahabat Alkitab, apakah yang paling memguasai hati kita? Kasih Allah kah atau pikiran kotor kah? Seperti yang diperintahkan oleh Paulus bahwa kita, hidup kita secara holistik, haruslah dijiwai oleh kasih Kristus. Allah terus bekerja dalam hidup umat-Nya agar semakin hari kita menjadi semakin dipenuhi oleh kasih, bagian kita adalah menyerahkan diri sepenuhnya untuk diisi oleh kasih itu. Karena itulah kita harus mampu menaklukkan diri agar Allah Roh Kudus dapat dengan leluasa bekerja di dalam membentuk kita. Dan ketika hidup kita telah didasarkan pada kasih yang benar itu maka tidak ada lagi perbuatan-perbuatan cabul dan tidak senonoh yang kita pikirkan, ucapkan, maupun lakukan. Perintah dan peringatan firman Tuhan di sini sangat tegas, jelas, dan keras yaitu siapa yang masih melakukannya tidak dapat menjadi anggota umat Allah.
Kasih yang benar itu akan menghormati kekudusan Allah, kekudusan diri, dan kekudusan sesama. Adakah itu ada dalam hati kita?
Salam Alkitab Untuk Semua