Pelayanan penyebaran Injil yang dilakukan oleh Paulus ke seluruh "dunia" membuatnya tidak dapat berada di satu tempat untuk waktu yang sangat lama. Karena itu wajar jika jemaat yang pernah ia layani tidak begitu mengenalnya secara lebih dekat, sekalipun itu adalah jemaat yang ia bangun. Surat 2 Korintus ini merupakan jawaban Paulus atas pertanyaan bahkan serangan-erangna yang bersifat pribadi kepada dirinya baik itu tentang kewibawaannya sebagai rasul, kritikan terhadap gaya berbiacara dan tulisan surat-suratnya, dan juga tentang sikapnya dan komentarnya yang keras sehingga dianggap kurang bersahabat. Beberapa kali dalam perjalanan penginjilannya, Paulus berencana untuk singgah mengunjungi jemaat Korintus setelah kunjungan pertamanya namun ia membatalkannya karena alasan khusus (lih. ay 23-24).
Sahabat Alkitab, tidak semua niat dan hal baik yang kita lakukan dapat dinilai baik juga oleh orang lain, begitu pun dengan kebenaran yang kita sampaikan dapat disalah mengerti oleh mereka. Waktu, jarak, dan situasi pada saat itu turut mengambil bagian dari "komunikasi yang terputus" ini. Apalagi di zaman yang katanya dapat mendekatkan orang-orang yang jauh dengan kecanggihan teknologi komunikasi, namun nyatanya tidak demikian. Kegagalan manusia melihat kebaikan dan kebenaran yang kita kerjakan sama sekali tidak boleh menjadi penghalang atau menghentkan kita untuk melakukannya, sebab pertama-taman bahwa kita harus melakukannya karena Tuhan dan untuk Tuhan (lih. Kol. 3:23), bahkan kepada orang yang berbuat jahat pun kepada kita, tetap kita harus membalasnya dengan kebaikan (Mat. 5:44-48). Tuhan menghendaki kita bercahaya di depan semua orang tanpa terkecuali (Mat. 5:16)
Selamat Beribadah. Ingatlah bahwa tujuan kita melakukan kebaikan bukan saja untuk diterima oleh orang lain, dan sudah tentu bukan untuk mendapatkan balasan, melainkan agar Tuhan dipermuliakan.
Salam Alkitab Untuk Semua