Bagian ini merupakan lompatan dari apa yang terjadi pada pasal 2:12-13 yaitu kerinduan Paulus untuk segera dapat bertemu dengan Titus. Di Troas ia tidak menjumpainya, lalu ia segera pergi melanjutkan perjalanan ke Makedonia. Di Makedonialah ia bertemu dengan Titus. Rasa khawatir, takut, dan gelisah melebur jadi satu waktu itu kini berubah menjadi sukacita yang tidak terhingga saat pertemuan dengan Titus, utusannya sekaligus anak rohaninya. Bukan hanya itu saja, berita yang Titus bawa pun menambah sukacitanya. Allah telah bekerja menyempurnakan semuanya. Kabar baiknya adalah jemaat KOrintus yang berubah tidak menyukainya karena adanya pengajar-pengajar palsu serta ajarannya yang menyesatkan, kini berbalik kembali kepada Paulus. Jemaat itu telah menyesali perbuatan mereka, yang tadinya membenci menjadi pembela. Teguran keras Paulus sekalipun waktu diterima pertama kali begitu menyakitkan namun karena itu berasal dari hati Paulus yang tulus dan penuh kasih mampu mengubahkan hati jemaat dan mendatangkan keselamatan.
Sahabat Alkitab, pengamsal berkata, "Lebih baik teguran yang nyata-nyata dari pada kasih yang tersembunyi." Itulah yang terjadi dalam hubungan Paulus dengan jemaat yang "dilahirkannya", jemaat Korintus. Teguran yang keras dan nyata, jelas dan benar, yang didasarkan atas hati yang penuh kasih dan ketulusan, juga kesabaran yang tidak ada habisnya, telah berbuah manis, yaitu keberhasilan. Teguran itu mencapai sasaran yang diinginkan yaitu perubahan. Perubahan yang menghasilkan sukacita besar. Menghadapi orang-orang yang sedang "mabuk" atas kesalahannya sehingga tidak sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah haruslah dengan penuh kesabaran. Tanpa kesabaran mudah sekali kita menjadi kecewa, undur diri, dikuasai amarah, kebencian, atau keinginan untuk, membalas ketika menghadapi orang-orang seperti itu. Kesabaran selalu berbuah manis, seperti seorang petani anggur yang dengan penuh kesabaran dan telaten merawat tanamannya sampai memasuki musim berbuah, pada akhirnya ia akan mendapatkan anggur yang manis dan buah yang melimpah.
Ada kalimat bijak yang berkata, "Orang sabar disayang Tuhan". Itu sungguh terbukti benar. Tuhan telah bersabar terhadap kita, karena itu Dia mendapatkan kita sebagai milik-Nya.
Salam Alkitab Untuk Semua