40 Tahun Merindukan Kehadiran Alkitab

40 Tahun Merindukan Kehadiran Alkitab

 

Sudah lama Jiao berharap memiliki Alkitab sendiri. Hampir semua orang di desanya beragama Buddha. Namun orang tua dan kakek-nenek Jiao beragama Kristen. Mewarisi iman dari kakek-nenek dan orang tuanya, Jiao sejak kecil sudah menerima Yesus. Sayangnya, Alkitab begitu langka di kampung halamannya. 

Saat bertumbuh dewasa bahkan ketika mulai berumah tangga Jiao menghadapi banyak tantangan. Suaminya kasar dan Jiao begitu tertekan dengan perilaku suaminya. “Saya tidak mengenal yang namanya kebahagiaan,” kenangnya. “Saya tidak pernah merasakan kedamaian... Hati saya kosong dan saya kehilangan perasaan kasih kepada Tuhan.”

Di tengah masa lockdown akibat COVID-19 yang semakin memburuk, Jiao akhirnya menerima apa yang telah dirindukannya selama 40 tahun, yaitu sebuah Alkitab baru. ”Ini adalah Alkitab pertama saya, yang sepenuhnya saya miliki,” ucapnya dengan berseri-seri.

Selama masa lockdown yang berkepanjangan, dia dan suaminya bergantian membaca Alkitab di tengah keluarganya dengan suara keras. “Saya membaca Alkitab setiap hari. Saya tidak pernah menyangka, kebiasaan membaca Alkitab ini telah mengubah keluarga dan seisi rumah kami. Hidup kami sekeluarga berubah ke arah yang positif, kehidupan pernikahan kami menjadi jauh lebih berbahagia.” 

Berkat mitra-mitra Lembaga Alkitab yang murah hati, banyak saudara dan saudari kita di Tiongkok kini memiliki Alkitab sendiri sehingga mereka dapat bertumbuh dalam iman dan membagikan harapan Yesus kepada orang lain.

Lembaga Alkitab nasional di berbagai belahan dunia, sampai hari ini terus berjuang agar firman Allah tersebar sampai ujung bumi. Lembaga Alkitab Indonesia(LAI) juga demikian. Lewat program Satu Dalam Kasih(SDK), LAI menjadi saluran kasih dari mitra-mitra yang murah hati kepada umat-umat Tuhan yang tinggal di pelosok Nusantara yang kesulitan memiliki Alkitab dan telah lama merindukan hadirnya Kabar Baik di tempat mereka.  

Atas dukungan mitra-mitra LAI yang murah hati, banyak orang kini memiliki kesempatan untuk membaca Alkitab dalam bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Seperti halnya Jiao di Cina, melalui firman-Nya mereka merasakan Roh Kudus menyapa dan menjadikan hidup mereka berubah, menjadi lebih baik dan berbahagia.  

Doakan dan dukung terus pelayanan LAI dalam menyebarkan Alkitab dan bagian-bagiannya sampai ke pelosok negeri. Setiap kali Alkitab diserahkan ke tangan jiwa-jiwa yang merindukannya, terjadilah perubahan hidup yang akan bertahan selama-lamanya. Sungguh tepat pernyataan penulis Mazmur,”Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105). Dukungan para Sahabat Alkitab besar dan kecil telah menghadirkan terang bagi hidup banyak orang. 

Diadaptasi dari: Americanbible.org