Alkitab Menginspirasi Anak Muda Malawi Melestarikan Lingkungan

Alkitab Menginspirasi Anak Muda Malawi Melestarikan Lingkungan

 

Yabes, 27 tahun, mengenang momen ketika tiga tahun yang lalu ia dibukakan untuk melihat Alkitab dengan cara yang baru. Di sebuah Sabtu yang indah, ia dan beberapa rekannya menuju ke Gunung Zomba untuk berdoa. Gunung Zomba terletak di bagian selatan Malawi. Mereka membayangkan akan menikmati kesejukan pohon-pohon yang tinggi dan menikmati cuaca yang sejuk dan segar. Namun, saat mulai mendaki, mereka segera melihat di sana-sini terlihat bekas bakaran hutan dan tunggul-tunggul pohon yang hilang karena penebangan oleh masyarakat di sekitar gunung. 

Segera, kata-kata dalam Kejadian 2:15—“Tuhan Allah menempatkan manusia di Taman Eden untuk mengusahakan dan memeliharanya”— muncul di benak Yabes. "Pada saat itu, muncul  keinginan saya untuk melibatkan diri dan melakukan sesuatu yang positif untuk melestarikan alam atau berdiam diri tak peduli dan melihat alam di sekitar kita menghilang," kata Jabez.  Sejak saat itu, Yabes menjadikan kepedulian terhadap lingkungan sebagai tujuan hidup.”

Kelompok Pencinta Alkitab

Yabez, yang pernah belajar teknik komputer dan pekerjaan sosial, dibesarkan dalam keluarga Kristen. Sebelumnya ia jarang membaca Alkitab, hingga kemudian ia bergabung dengan Kelompok Pembaca Alkitab Remaja yang dibentuk oleh Lembaga Alkitab Malawi. Minatnya untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci pun tumbuh, apalagi komunitas ini menyatukan anak-anak muda dari berbagai Komisi Remaja dan Pemuda Gereja. Secara teratur mereka melakukan Pemahaman Alkitab bersama dan membuat berbagai kegiatan yang mendorong mereka untuk terlibat dan menerapkan Kitab Suci dalam hidup setiap hari. 

Yabes memilih bibit

Yabez turut mendirikan 'Goal for Life' – salah satu dari empat Kelompok Anak Muda Pembaca Alkitab yang didirikan di Zomba, sebuah kota di selatan Malawi, pada 2019. Menurut Brian, 31, yang merupakan Koordinator Klub Pembaca Alkitab dari Lembaga Alkitab Malawi, Kitab Kejadian adalah salah satu buku pertama yang mereka pelajari bersama.

"Kami membahas berbagai upaya melestarikan alam, juga membangun kesadaran mencintai lingkungan  di sekitar kita yang merupakan habitat kita, yang mempengaruhi kelangsungan hidup kita," catat Brian.

Melawan Penggundulan hutan

Pada November 2020, Yabez mengumpulkan 49 anggota kelompok anak muda pembaca Alkitab dan kemudian menjalin kemitraan dengan Lembaga Perlindungan Satwa dan Lingkungan Malawi (WESM). WESM meminta anak-anak muda untuk membantu mengatasi masalah lingkungan yang paling akut di daerah tersebut: erosi di sepanjang Sungai Likangala yang disebabkan oleh penggundulan hutan. Erosi telah menyebabkan air menjadi tercemar dan tidak aman bagi masyarakat setempat yang mengandalkan sungai tersebut untuk keperluan rumah tangga dan memancing.

Bersama-sama, para pemuda menanam 320 pohon adat dan buah-buahan di sepanjang bantaran sungai. Anggota klub Goal for Life bahkan telah membentuk satuan tugas peduli lingkungan khusus, yang bertanggung jawab untuk merawat pohon dan melakukan kegiatan konservasi lainnya.

Inisiatif dari anak-anak muda ini juga telah membantu masyarakat untuk memahami dampak dari tindakan mereka terhadap lingkungan dan mereka juga ingin terlibat dan membantu mengurangi kerusakan alam di masa depan. Beberapa dari mereka juga ingin belajar lebih banyak tentang Alkitab. Mereka meminta anak-anak muda tersebut berdoa untuk mereka dan memimpin kegiatan Pemahaman Alkitab untuk masyarakat umum setiap kali mereka datang untuk merawat pohon-pohon yang ditanam. 

Menginspirasi untuk melihat

“Sungguh menginspirasi melihat anak-anak muda terlibat dalam pelestarian lingkungan,” kata seorang ibu kepada Yabez. “Saya akan mendorong anak-anak saya bergabung dengan Lembaga Alkitab dan belajar Kitab Suci bersama Anda.”

Umat-umat Tuhan dari berbagai gereja telah meminta anggota Goal for Life untuk membantu mereka mendapatkan Alkitab dalam bahasa mereka, Chichewa. Lembaga Alkitab Malawi sedang mempertimbangkan cara terbaik untuk mendukung inisiatif ini.

Sekretaris Jenderal Lembaga Alkitab Malawi, Mphatso Bello, memuji kaum muda yang menjadi ujung tombak pelayanan penting ini.

"Kami sudah berkonsultasi dengan para wakil rakyat, pengurus lembaga Alkitab, para pimpinan, staf dan para mitra untuk mengembangkan proyek tentang pemeliharaan ciptaan," katanya. "Saat ini kami sedang menjajaki kemungkinan untuk mengadopsi kegiatan pelestarian hutan yang dapat menjadi tanggung jawab kami."

Beberapa wawasan dari studi kasus ini

Belajar dari Lembaga Alkitab Malawi ada beberapa hal yang bisa kita ambil sebagai manfaat

  • Menyediakan kesempatan bagi anak-anak muda untuk terlibat dengan Alkitab yang menjadi sumber inspirasi dan memberdayakan mereka dalam mencari cara-cara yang praktis dan relevan untuk menghidupi dan menerapkan iman mereka.
  • Banyak anak muda yang tertarik dan bahkan bersemangat dalam kegiatan peduli lingkungan. Komunitas telah membantu anak-anak muda mempelajari apa yang Alkitab katakan tentang pelestarian lingkungan.  Itu menjadi pintu masuk yang ampuh dalam melibatkan anak-anak muda dengan Kitab Suci. 
  • Para pemuda Kristen dewasa ini mencari  berbagai cara untuk mempengaruhi lingkungan mereka. Proyek merawat ciptaan menjembatani Kelompok Pencinta Kitab Suci dengan Kelompok Pelestari Lingkungan. 
  • Bermitra dengan organisasi lain yang terlibat dalam pelestarian lingkungan adalah strategi yang paling efektif bagi Lembaga Alkitab. 
  • Keterlibatan masyarakat luas sangat penting untuk kelangsungan jangka panjang perawatan ciptaan.

 

Diterjemahkan dari:ubscommunity.org