Firman Kehidupan di Saat-Saat Paling Gelap dalam Hidup

Firman Kehidupan di Saat-Saat Paling Gelap dalam Hidup

 

Kesaksian dari Afrika Selatan

 Kita semua pernah mengalami pasang surut kehidupan. Ada masa-masa bahagia, namun ada kalanya hadir masa-masa yang sulit dan bahkan paling gelap dalam hidup kita. Bagi beberapa orang,  penjara Afrika Selatan adalah salah satu tempat yang paling sulit, suram dan gelap dalam kehidupan mereka. Di penjara tersebut, narapidana hidup dalam kegelapan, dengan kepadatan yang berlebihan, kekerasan antar para tahanan, dan akses kesehatan yang tidak memadai. Tingkat hunian penjara sebesar 137,7 % jelas melebihi kapasitas. Meskipun kepadatan sel menyebabkan penderitaan fisik sehari-hari, hal tersebut diperparah dengan kekerasan terkait geng. Penderitaan emosional dan spiritual para narapidana mewakili dunia kegelapan yang lain. 

Namun di tengah-tengah kegelapan ini, terang firman Tuhan bersinar dan mengubah kehidupan para penghuni di dalamnya.

Pengalaman Conrad

Conrad hidup dalam kegelapan sepanjang hidupnya. “Saya dibesarkan di sebuah kota kecil di Provinsi Eastern Cape, di mana kemiskinan dan geng merajalela.  Sejak remaja saya sudah biasa membolos sekolah dan bergabung dengan geng lokal. Tak lama kemudian, saya terlibat dalam beberapa kejahatan, membobol rumah orang dan mencuri. Makin lama saya terlibat dalam perampokan dan pembajakan yang menyebabkan saya ditangkap dan masuk penjara.”

Penjara tidak segera membuat Conrad insyaf, ia terus berjalan dalam kegelapan. “Saya bergabung dengan sebuah geng di tahanan dan dengan cepat naik pangkat. Kami mengatur penikaman petugas penjara, menyandera mereka dan mengatur pemogokan.” Ketika akhirnya Conrad dipindahkan ke penjara lain, dia terjangkit TBC dan harus dirawat di rumah sakit. Di sanalah cahaya mulai menerobos kegelapan.

Saat tergolek di ranjang rumah sakit Conrad menerima sebuah Alkitab, pemberian Lembaga Alkitab Afrika Selatan dan disalurkan World Hope Ministries. Bersamaan dengan hadirnya Kitab Suci, Conrad mendapatkan tawaran untuk mengikuti kursus Pemuridan Alkitab. Inilah awal mula titik balik hidup hidup Conrad. 

“Saya mulai mengikuti kursus Pemuridan Alkitab. Untuk pertama kalinya dalam hidup saya membaca Alkitab, dan sejak saat itu saya tidak pernah berhenti membaca Kitab Suci. Saya membacanya setiap hari, bahkan di ranjang rumah sakit Alkitab menjadi teman setia saya. Suatu hari, ketika saya sedang membaca Alkitab, saya tiba-tiba seperti merasakan pencerahan dan mulai memahami hal-hal yang tidak pernah saya ketahui sebelumnya. Di atas ranjang rumah sakit saya menyerahkan hidup saya kepada Tuhan.”

Ketika Conrad sembuh dan kembali ke selnya, ia berkata, “Saya telah berubah. Saya ingin mulai melayani Tuhan.”

Mereka Menemukan Tuhan Melalui Firman-Nya 

Bukan hanya Conrad, beberapa orang lainnya juga telah berpindah dari kegelapan menuju kepada terang. Mereka berjumpa dengan Tuhan melalui firman-Nya yang mengubah hidup dan relevan. Beberapa dari mereka adalah Jay, Behki, Zenzo, Edson, dan Mvuzo Jack.

 “Saya dulunya adalah seorang gangster,” kata Jay. “Saya menemukan diri saya kosong, bodoh dan tidak memiliki arah. Saya menyesali kehidupan lama saya, bahkan geng tempat saya dulu bergaul.” 

Pelajaran Pemuridan Alkitab sangat penting bagi Jay. “Pelajaran ini memberi saya arah; membentuk kembali hidup saya yang rusak. Saya menemukan hidup saya dari firman Tuhan…Yesus adalah Jalan, Kebenaran dan Hidup. Alkitab menjadi inspirasi nyata dalam hidup saya dan memberi saya harapan dalam situasi yang tanpa harapan.” Jay sangat mengucap syukur atas Alkitab yang diperolehnya, dan berterima kasih kepada mereka yang menyumbangkannya. Dia berkata, "Anda telah menyentuh hidup saya dengan firman Tuhan."

Tuhan melalui firman-Nya telah menyentuh hati dan kehidupan Jay. Dari hidup yang gelap dan tanpa arah, menjadi hidup baru yang penuh harapan bersama Tuhan, Sang Jalan, Kebenaran dan Hidup. 

Cerita Behki lain lagi. Behki sebenarnya berasal dari keluarga yang baik, hingga ia mengalami salah pergaulan. Kehidupan Behki berubah menjadi mimpi buruk ketika dia dan sahabatnya bermain-main dengan senjata. “Saya membunuh sahabat saya,”kenangnya. “Saya tidak sengaja membunuhnya; itu adalah sebuah kesalahan.”

Tapi dinginnya sel penjara tidak langsung membuat Behki memperbaiki diri. Ia masih menjalani kebiasaan yang disukainya, seperti berbohong maupun berkelahi. Segalanya berubah bagi Behki, ketika dia ditawari untuk mengikuti Pemuridan Alkitab. 

“Awalnya saya ragu. Namun, kemudian saya mulai teratur mengikutinya, berdiam diri dalam hening, berdoa dan membaca Kitab Suci. Dalam kelompok kita saling membagikan kesaksian hidup kepada orang lain. Dan selanjutnya kita diajak untuk membagikan firman yang telah kita pelajari kepada orang lain di luar kelompok kita,”tuturnya. “Alkitab sangat berarti dalam hidup saya, karena Alkitab menjadi jembatan bagi saya ketika ingin terhubung dengan Tuhan. Sekarang saya tidak pernah absen membaca Alkitab, mulai dari Injil Tuhan Yesus dan selanjutnya Kitab-kitab lainnya,”lanjutnya.  

Pengalaman serupa dialami Zenzo. “Hidup saya dulunya sangat kosong, saya tidak pernah merasakan arti bahagia,” kata Zenzo. “Ada yang sesuatu yang hampa dan terasa aneh di dalam hati saya, namun saya tidak tahu apa itu. Saya menjadi egois. Saya tidak percaya pada siapapun, kecuali pada diri saya sendiri.” 

Kehidupan Zenzo akhirnya berubah setelah ia bergabung dalam Kursus Pemuridan Alkitab. “Setelah saya menjadi anak Tuhan, saya menjadi bahagia karena berjumpa dengan Kabar Baik tentang Yesus Kristus. Ternyata Tuhan mengasihi dan menerima saya. Sebelumnya, saya tidak tahu tujuan saya di dunia ini tetapi sekarang saya tahu. Saya tahu kebenaran-Nya sekarang dan saya berusaha dengan segala cara untuk hidup selaras dengan firman Tuhan karena itu tidak akan membuat saya tersandung lagi,”tuturnya bahagia. 

“Tanpa firman Tuhan, saya akan semakin tersesat. Firman Tuhan selalu menegur dan mengingatkan saya bagaimana harus menjalani hidup. Hal itu begitu menghibur dan menyemangati saya, ”kata Zenzo.

Kisah Edson mirip dengan kisah Zenzo. “Hidup saya sebelum menerima Kristus sangat berantakan. Saya dulu hidup sebagai anak kegelapan, saya melakukan semua hal buruk,” Kata Edson. Hidupnya berubah karena perjumpaannya dengan firman Tuhan. “Ketika saya mulai mengikuti pelajaran-pelajaran di dalam Kursus Pemuridan Alkitab, saya belajar untuk menjadi terang dunia dan terang bagi semua orang di sekitar saya. Saya tahu bahwa Tuhan sangat mencintai dunia dan sekarang saya telah menerima hidup yang kekal. Saya mungkin terlihat menderita, tetapi saya menderita karena melakukan apa yang benar … Saya kini memiliki keyakinan dan harapan bahwa Tuhan sangat mengasihi saya dan tidak akan pernah meninggalkan saya.”

Lembaga Alkitab Australia bekerja sama dengan World Hope Ministries saat ini mengembangkan berbagai program advokasi Alkitab di tempat-tempat gelap di penjara-penjara di Afrika Selatan, dan terutama di tengah kegelapan hati para tahanan. 

 “Saya mulai lupa alasan saya di penjara karena pelajaran dan ilmu yang saya terima dari program Pemuridan Alkitab; itu memberi saya kedamaian hati,” kesaksian Mvuzo Jack, yang merasakan kehadiran Tuhan saat dia menghadiri acara tersebut. “Pelajaran-pelajaran itu telah menghadirkan kembali Roh Allah dalam diri saya.”

Di berbagai belahan dunia Lembaga-lembaga Alkitab tidak pernah bekerja menerjemahkan, menyebarkan Alkitab dan bagiannya kepada banyak orang, agar mereka dapat berjumpa dengan Tuhan melalui Alkitab dalam bahasa dan media yang mereka mengerti, dan menemukan hidup baru yang penuh harapan di dalam Yesus Kristus. Berbagai program dan pelayanan dilakukan agar Alkitab yang disebarkan dapat menjadi sumber inspirasi dan sahabat setia menjalani hidup yang tidak selalu terang dan tanpa gelombang. 

Anda juga dapat berpartisipasi dan mendukung pelayanan Lembaga Alkitab untuk memastikan para tahanan seperti Conrad, Jay, Behki, Zenzo, Edson, dan Mvuzo Jack menerima Alkitab dalam bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami, sebagai penuntun dan pegangan hidup mereka, saat mereka bergerak dari kegelapan menuju cahaya abadi Tuhan.

 

Dikutip dari:www.biblesociety.org.au (website Lembaga Alkitab Australia)