Memperkenalkan Visi Misi LAI kepada Gereja-gereja di Banjarmasin

Memperkenalkan Visi Misi LAI kepada Gereja-gereja di Banjarmasin

 

"Ayo bangun, sudah pukul 04.00. Kita jangan sampai terlambat tiba di gereja,” teriak Dwi Prasetyo salah satu rekan staf LAI, saat membangunkan kami.

Ketika kami ditugaskan ke luar kota untuk melakukan tugas presentasi, bangun pagi adalah kewajiban. Tidak boleh terlambat hadir dalam ibadah, meskipun tak jarang  kami harus melakukan presentasi di dua gereja yang berbeda dan berhimpitan jadwal. Seperti ketika kami bertugas ke Banjarmasin kemarin, kami harus berdisiplin menata jadwal. 

Minimal kami harus sudah siap 30 menit sebelum ibadah di mulai. Kami harus berkoordinasi dengan majelis bahwa kami hadir mewakili LAI, menunjukkan surat tugas dan memastikan amplop dukungan sudah siap dibagikan ke jemaat, dan bagian multimedia untuk memastikan film bisa diputar dan kapan diputar. Bila jam ibadahnya 4x maka kamipun harus menjalani ibadah 4x juga pada Hari Minggu itu. Pekerjaan akan bertambah bila kami juga harus melakukan pameran dan penjualan Alkitab, kami harus menata Alkitab, buku-buku rohani dan cerita-cerita anak sebelum jam ibadah di mulai.

Sehari sebelum presentasi, pada Sabtu, 27 Mei 2023 kami harus membagi memisahkan barang yang dikirim untuk dibagikan ke setiap gereja dalam rangka pameran. Setelah barang-barang terbitan telah kami pisahkan dan siap kirim, kami menuju ke gereja-gereja yang telah menyatakan diri menerima kami datang untuk presentasi dan pameran pada ibadah hari Minggu. Kami berkoordinasi dengan pengurus gereja setempat, menyerahkan materi film documenter yang akan diputar saat presentasi dan amplop dukungan untuk dibagikan ke jemaat serta meja untuk pameran. Semua itu perlu dipersiapkan dengan baik dan memakan waktu, apalagi bila lokasi gereja tersebar meskipun berada di satu kota.

Hari Minggu, 28 Mei 2023, hari saat kami melaksanakan tugas presentasi, kami bangun pagi-pagi sekali dan mesti pandai-pandai mengatur jadwal. Kami berempat yang menerima tugas harus melaksanakan presentasi di enam gereja, sehingga selesai presentasi di satu gereja langsung pamit dan naik ojek menuju gereja selanjutnya. Kami amat tertolong dengan bantuan beberapa anak mahasiswa STT GKE yang menjaga stan pameran LAI.

Di setiap gereja, kami menyampaikan kabar baik kepada jemaat tentang penerbitan Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 dan Program Satu Dalam Kasih. Ada di beberapa gereja jemaatnya tergerak untuk mendukung pelayanan LAI dengan memberikan donasi menggunakan amplop yang telah dibagikan di awal ibadah. Yang lebih utama, semakin banyak warga jemaat mengenal visi misi dan pelayanan LAI dan mendukungnya melalui doa, dana dan ikut mewartakannya. Kiranya Firman Tuhan semakin tersebar dan  nama Tuhan dimuliakan.(alpha)