Menjadi Anak Yang Suci dan Berani

Menjadi Anak Yang Suci dan Berani

 

Ibadah Penutupan Jambore Anak Nasional 2023

 

”Yang ada di tangan Ibu Pendeta ini namanya adalah Kue Ku. Kue Ku warnanya merah melambangkan semangat dan keberanian, di dalamnya putih melambangkan kesucian. Bentuknya seperti cangkang kura-kura, melambangkan panjang umur dan kemakmuran. Ibu Pendeta berharap, semua adik-adik peserta Jambore Anak Nasional akan panjang umur dan berlimpah berkat Tuhan,”demikian pernyataan Ibu Pdt. Wahyu Purwaningtyas, saat memimpin Perjamuan Kasih dalam Ibadah Penutupan Jambore Anak Nasional 2023 Lembaga Alkitab Indonesia (LAI). 

”Ini adalah cendol dawet. Rasanya manis, Ibu berharap adik-adik menjadi anak-anak Tuhan yang manis dan baik, yang menjadi berkat bagi sesama,”lanjt Pdt. Tyas sambil mengangkat gelas berisi cendol dawet. Dawet dalam filosofi budaya Jawa juga melambangkan kebulatan tekad dalam menghadapi segala tantangan. 

Ibadah penutup Jambore Anak Nasional 2023 dikemas dengan ibadah bernuansa tradisional yang sakral dan ditutup Perjamuan Kasih yang memperkenalkan kepada anak-anak arti sakramen perjamuan, saling berbagi, bersatu dan mengasihi. Dalam ibadah Pdt. Tyas dan para kakak-kakak pembimbing juga mengajak adik-adik peserta menyatakan segala ganjalan dan luka di hati, berdoa dan memohon pertolongan Tuhan agar memberikan kedamaian dan pengampunan. 

Setelah ibadah penutupan, dilaksanakan upacara penutupan Jambore Anak Nasional 2023. Sekretaris Umum LAI yang telah membuka Jambore, dalam sambutan penutupnya bersaksi demikian,”Sekitar 20 tahun yang lalu, saya mengantarkan anak saya yang pertama untuk mengikuti Jambore Anak LAI di Kaliurang, Yogyakarta. Anak saya sempat stress dan sakit perut, mungkin karena akan bertemu dengan suasana yang baru dan rekan-rekan baru yang sebelumnya tidak ia kenal. Sejak saat itu anak saya bertumbuh menjadi anak yang mencintai Tuhan, semakin aktif melayani di gereja dari sejak anak-anak, remaja hingga hari ini ketika telah dewasa. Saya berharap para peserta Jambore 2023 juga demikian, bertumbuh menjadi anak-anak yang mencintai dan melayani Tuhan. 

Mewakili Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, hadir Bapak Agus Riyanto, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah Wilayah VII. Membacakan pidato Gubernur, Bapak Agus menyebut anak-anak peserta Jambore harus bertumbuh menjadi anak-anak yang mencintai Tuhan, mencintai alam dan mencintai Indonesia dengan segala budayanya. 

Empat hari, tiga malam telah dilalui. Ada banyak pembelajaran dan pengalaman baru yang dialami setiap peserta. Ada teman-teman baru dari latar belakang budaya yang berbeda. Ada pengalaman-pengalaman unik yang dijumpai ketika mengikuti sesi baik di dalam maupun di luar ruangan. 

Sebagian besar peserta menyebut Jambore Anak Nasional 2023 melelahkan karena kegiatannya padat, namun menyenangkan. Kegiatan luar ruangan yang paling seru adalah kunjungan ke Pura Mangkunegaran, karena para peserta bisa mengenal salah satu pusat budaya Jawa dalam hal ini Surakarta dan memperluas pengetahuan akan sejarah Nusantara. Beberapa yang lain menyebut kunjungan ke Solo Safari juga seru, karena berjumpa dengan banyak hewan-hewan yang sebelumnya belum pernah dilihat dan ada tugas menyenangkan yang harus dikerjakan.  

Seorang peserta, Alvin (12 tahun) menyatakan ucapan terima kasih kepada panitia atas penyelenggaraan Jambore Anak Nasional lewat sebuah chat WA: ”Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala upaya dan dedikasi yang kalian berikan dalam menyelenggarakan Jamnas yang luar biasa ini. Kalian sungguh luar biasa!” 

Lanjutnya,”Panita telah bekerja keras, kerjasama tim yang solid, dan semangat yang tak tergoyahkan, kalian berhasil menciptakan acara yang penuh makna dan menginspirasi bagi semua peserta. Segala detail telah kalian pikirkan dengan baik, mulai dari penyelenggaraan, tempat, jadwal, hingga berbagai kegiatan seru yang mengisi hari-hari kami. Kami menghargai segala perencanaan yang matang dan kerja keras yang telah kalian lakukan untuk memastikan keberhasilan acara ini. Panitia Jamnas telah menciptakan suasana yang ramah, hangat, dan penuh semangat, di mana kami dapat bertemu dengan orang-orang hebat dan berbagi pengalaman serta pengetahuan yang tak ternilai.”

Ada banyak lagi kesan-kesan pribadi dari peserta Jambore yang menyebut setelah empat hari tidak terasa panjang. Hari terakhir menjadi hari yang berat untuk para peserta karena mereka akan berpisah dengan teman-teman baru yang baik dari seluruh Indonesia. 

Jambore Anak Nasional 2023 diakhiri dengan sebuah flash mob bersama yang dipandu oleh Kak Santi dan Kak Kristi. Semua peserta bergoyang dan bergerak dengan rancak mengikuti iringan lagu  ”Aja Dibandingke”. Gerakannya dua hari sebelumnya telah mereka latih dalam workshop ”Menari”. Melihat sukacita para peserta hanya ada doa dan harapan. Semoga ke depan ada momen lagi yang akan menyatukan anak-anak ini berjumpa kembali sebagai anak-anak Tuhan yang pemberani dan berhasil. Menjadi alat Tuhan menghadirkan garam dan terang dunia di bumi Indonesia. Tuhan memberkati kita semua. 

Sampai jumpa di Jambore Anak berikutnya! Firman Tuhan pasti pas!