PARA NABI & NUBUAT

PARA NABI & NUBUAT

 

Nabi adalah seorang yang menyampaikan firman Tuhan. Firman yang disampaikan disebut “nubuat”. Berbicara sebagai seorang nabi berarti “bernubuat”. Dalam kebudayaan umum, para nabi kadang-kadang dibandingkan dengan ahli nujum atau peramal masa depan. Namun, para nabi Perjanjian Lama berbeda. Tugas mereka ialah mengamati apa yang terjadi di sekeliling mereka lalu menyampaikan firman Tuhan untuk situsi tersebut. Firman itu disampaikan kepada umat Allah dan juga kepada mereka yang tidak percaya kepada Allah Israel. Kadang-kadang berita yang disampaikan bertujuan untuk mengingatkan umat atau para penguasa bahwa mereka perlu mengubah jalan hidup mereka. Peringatan yang keras tentang hukuman Tuhan kadang-kadang termasuk dalam berita seperti ini. Pada kesempatan yang lain, nabi membawa kabar pengharapan dalam masa yang sulit, atau mengatakan bahwa walaupun ada banyak kesulitan pada masa ini, Tuhan akan mengubahnya menuju masa depan yang lebih baik.

Dalam PL ada lima belas kitab yang ditulis atau disebut dengan nama para nabi yang berbeda, tetapi bukan hanya lima belas nabi ini yang memberi dampak pada kehidupan orang Israel. Beberapa nabi yang disebutkan dalam PL bahkan tidak termasuk dalam umat Allah, orang Israel. Beberapa nabi mempunyai hubungan dengan tempat ibadat yang lain atau dengan para raja, dan sebagian bertindak secara pribadi. Dengan definisi umum bahwa nabi adalah seorang yang menyampaikan firman Tuhan, maka beberapa orang yang hidup di awal sejarah Israel disebut juga nabi: Abram (Kej. 20:7), Harun (Kel. 7:1), Miryam (Kel. 15:20), Musa (Ul. 18:18, 34:10), dan Debora (Hak. 4:4). Musa jelas menyampaikan firman Tuhan kepada umat Israel, tetapi ia juga berbicara kepada Tuhan untuk mereka. Ini juga merupakan tugas seorang nabi. Samuel, hakim Israel yang terkahir, dikenal sebagai seorang nabi (1 Sam. 3:20). Ia mendengar dan menaati perintah Allah untuk memilih (mengurapi) Saul sebagai raja pertama Israel (1 Sam. 10:1).

Beberapa nabi dalam PL mengalami ketidaksadaran diri ketika mereka bernubuat. Mereka kehilangan kontrol berbicara dan beraksi dan tidak menyadari apa yang terjadi di sekeliling mereka. Saul bertemu dengan beberapa nabi seperti ini. Saul sendiri juga dikuasai oleh Roh Allah, dan disebut seorang nabi (1 Sam. 10:10-12). Pada suatu saat sebagian nabi ini bertarung dengan Elia, nabi Israel (875-845 SM), untuk membuktikan siapakah yang lebih hebat, Allah Israel, atau Baal, dewa orang Kanaan. Para nabi Baal beraksi seperti dalam keadaan kerasukan. Ketika mereka berteriak kepada Baal, mereka mengalami kejang-kejang dan mulai menari di sekeliling mezbah. Mereka bahkan menggunakan pedang untuk melukai diri mereka sampai bercucuran darah (1 Raj. 18:24-29). Elia juga melawan Raja Ahab dari kerajaan utara dan istrinya, Izebel, yang mendorong rakyatnya untuk menyembah Baal, dewa orang Kanaan (1 Raj. 17-21).

Beberapa contoh lain dari para nabi PL adalah Bileam dari Petor, dalam cerita dekat Sungai Efrat, yang dibayar oleh raja Moab untuk mengutuk orang Israel (Bil. 22:2-24:25). Nabi lainnya adalah Natan. Ia membawa kabar baik kepada Daud yang isinya adalah bahwa keturunannya akan selalu memerintah Israel (2 Sam. 7:11-16). Namun, Natan juga menyampaikan firman kemarahan Tuhan sesudah Daud mengatur kematian Uria supaya Daud dapat memiliki Batsyeba, istri Uria. Karena perbuatan yang jahat ini, Natan menyampaikan kepada Daud bahwa anak laki-laki Daud dan Batsyeba akan mati (2 Sam. 12:1-14). Nabi lainnya lagi adalah Mikha. Ia memperingatkan Raja Ahab bahwa ia akan tewas dalam perang melawan tentara Siria (1 Raj. 22:5-38). Sementara itu, Elisa menjadi pelayan Elia dan kemudian menggantikan Elia (1 Raj. 19:19-21; 2 Raj. 2:1-18). Ia juga dapat disebut nabi. Ia menyembuhkan Naaman (2 Raj. 5:1-14). Hulda, seorang nabi yang lain lagi, memberi nasihat kepada Raja Yosia (640-609 SM) ketika Yosia bertanya tentang apa yang harus dilakukannya dengan kitab Taurat yang ditemukan di dalam Bait Allah (2 Raj. 22:14-20).

 

*Sumber: Alkitab Edisi Studi