Penjemaatan Alkitab TB-2 di Banjarmasin

Penjemaatan Alkitab TB-2 di Banjarmasin

 

Setelah dari Maumere, kami berlanjut menyiapkan penjemaatan Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 (TB-2) di kota Banjarmasin. Kami berkoordiansi dengan Pdt. Efendy Rajagukguk dan Romo Bambang Doso untuk mengundang gereja di wilayah Banjarmasin dan Banjarbaru. Data base sangat penting karena alamat yang ada kurang lengkap membuat surat undangan kembali ke Jakarta.

Pada hari Senin, 29 Mei 2023 LAI melakukan Ibadah Syukur dan seminar penjemaatan Alkitab Terjemahan Baru edisi 2 di GKE EPPATA Banjarmasin. Acara dihadiri 310 orang, terdiri dari pimpinan-pimpinan Gereja Katolik, utusan-utusan kongregasi (rama, suster), para pendeta, mahasiswa-mahasiswa teologi serta perwakilan gereja. Sebagai firman Pdt. Kinurung Maleh, Wakil Ketua Sinode GKE. Dalam kotbahnyabeliau mengatakan operasi senyap LAI dalam mengkoordinir acara di Banjarmasin mampu menyatukan berbagai denominasi gereja untuk ikut serta dan mendukung pelaksanaan ibadah syukur ini.

Mewakili Badan Pengurus LAI, Bapak Andreas Santoso selaku salah satu Ketua Pengurus LAI,  menyampaikan pergumulan LAI dalam menerjemahkan, memproduksi, menyebarkan Alkitab dan menggalang dukungan serta ucapan terima kasih kepada para tamu undangan. Dilanjutkan sambutan oleh Mgr. Petrus Boddeng Timang, Uskup Banjarmasin, mewakili Gereja Katolik, yang mengajak umat melakukan/menulis Alkitab dalam kehidupan keseharian. Ditutup sambutan oleh perwakilan Kristen oleh Pdt. Kinurung Maleh sangat mendukung pelayanan LAI agar Alkitab bisa mudah di mengerti dan mudah dipahami. LAI mampu menjadi penyatu seluruh umat kristiani dan mengajak umat semakin mencintai, menghormati, membaca dan melakukan dalam kehidupan.

Selesai ibadah dilanjutkan penjemaatan (sosialisasi) seputar latar belakang pembaruan dan penerbitan Alkitab Terjemahan Baru Edisi 2 yang disampaikan Hortensius Mandaru, salah satu Pembina Penerjemahan LAI dengan moderator Kepala Departemen Layanan Digital LAI, Victori Saetakela. Dalam tanya jawab dan diskusi dengan para undangan, ada catatan untuk 1 Raja-Raja 7:2  dan istilah “pelacur” yang menurut peserta masih kurang tepat dan ini akan dibawa kembali ke tim penerjemah. Acara ibadah, seminar dan penjemaatan belangsung lebih dari 2,5  jam. Meskipun cukup lama, peserta tetap antusias dan bertahan hingga selesai.

Kiranya penjemaatan Alkitab Terjemahan Baru edisi 2 ke berbagai kota di Indonesia, Alkitab semakin mudah dipahami dan dimengerti pada generasi kini dan mendatang. Tuhan memberkati.(alpha)