RATU ESTER

RATU ESTER

 

Ratu Yang Pemberani dan Kisah Heroiknya

 

Ratu Ester adalah seorang anak yatim piatu yang tinggal di wilayah yang sekarang disebut Iran. Ia telah mengambil risiko kehilangan nyawanya untuk menyelamatkan bangsa Yahudi dari sebuah pembasmian kuno. Pejabat Persia telah merencanakan untuk membinasakan seluruh orang Yahudi di kekaisaran, dari India di timur ke Mesir di barat. Namun, Ester yang tumbuh menjadi seorang gadis rupawan dan menjadi ratu, mengambil risiko dengan menyatakan dirinya seorang Yahudi.

Tertulis di dalam kitab Ester 2:7 nama Yahudi dari Ester ialah Hadasa (pohon cemara). Nama Ester bisa jadi adalah padanan dari kata Persia stara (bintang) walau ada yang menghubungkannya dengan Ishtar (dewi cinta Babel).

Hadasa (Ester), dipercaya lahir dan dibesarkan di kota Susan, ibu kota Kerajaan Persia. Gadis itu elok perawakannya dan cantik parasnya. Ketika kedua orangtuanya wafat, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai, anak saudara ayahnya (Ester 2:7). Mordekhai bin Yair bin Simei bin Kish, adalah seorang Yahudi dari suku Benyamin. Kakek buyutnya, Kish, diangkut dari Yerusalem sebagai salah seorang buangan yang turut dengan Yekhonya, raja Kerajaan Yehuda, ketika ia diangkut ke dalam pembuangan oleh raja Nebukadnezar, raja Babel (597 SM).

Ester menikah dengan dengan Ahasyweros (486-465 SM). Ester masuk ke dalam harem raja karena permintaan Raja Ahasyweros yang mabuk pada akhir perayaan selama enam bulan. Ahasyweros yang sedang berpesta dengan sekelompok laki-laki, memerintahkan istri kesayangannya, Wasti, ratunya yang cantik, untuk menampilkan dirinya. Dia ingin memamerkan ratunya, tetapi sang ratu menolak. Lalu, sang raja mengusir sang ratu selamanya dari hadapannya dan mencari calon ratu baru di seluruh kerajaan. Banyak gadis cantik menjadi selir di haremnya, tetapi hanya Ester yang menjadi ratu.

Pejabat tinggi Persia, yang mempunyai posisi setingkat di bawah raja, bernama Haman dari bangsa Amalek, memusuhi orang Yahudi. Ketika Haman lewat, banyak orang membungkuk hormat, tetapi Mordekhai tidak melakukannya, mungkin karena permusuhan yang ada di antara ras mereka. Haman sangat marah pada Mordekhai, lalu ia meyakinkan raja supaya membunuh semua orang Yahudi yang ada di kerajaan itu. Mordekhai meyakinkan Ester untuk mengorbankan nyawanya demi menyelamatkan umat Yahudi.

Ester memulai rencananya untuk menyelamatkan orang-orang Yahudi dengan mengundang raja dan Haman untuk makan malam. Sesudah makan malam, Haman memulai rencananya untuk membunuh Mordekhai. Namun, ia bukannya membunuh Mordekhai melainkan harus memberi penghormatan kepada Mordekhai.

Ratu Ester memberitahu Raja Ahasyweros bahwa Mordekhai adalah saudara sepupunya. Raja mengangkat Mordekhai sebagai seorang pejabat tinggi di istananya. Lalu, Ratu Ester meminta raja membuat satu undang-undang baru yang akan menyelamatkan orang Yahudi. Raja menyetujui permintaan Ester dan menyatakan bahwa orang Yahudi boleh membinasakan siapa saja yang menjadi musuh mereka. Seusai perang, orang Yahudi merayakan kemenangan mereka atas musuh-musuhnya.

Mordekhai menulis surat kepada semua orang Yahudi. Ia memberitahu mereka bahwa setiap tahun mereka harus mengadakan perayaan untuk mengingat dan mengucap syukur karena mereka sudah mengalahkan musuh-musuh mereka. Perayaan ini disebut Pesta Purim, yang masih dirayakan oleh orang Yahudi sampai sekarang.

 

Dari berbagai sumber