Tinggal Di Dalam Firman

Tinggal Di Dalam Firman

 

Dahulu tidak semudah sekarang. Sekarang orang ingin membeli buku tinggal menuju toko buku terdekat atau bahkan memesan melalui online.  Dahulu, dua ratus tahun yang lalu,  membeli atau mendapatkan buku tidak mudah. Kalaupun bukunya ada, harganya amat mahal, karena teknologi cetak belum secanggih di masa sekarang. 

Ada masa ketika seorang anak untuk mendapatkan Alkitab, mesti berjuang dan menabung selama tujuh tahun lamanya. Mary Jones gadis kecil tersebut mengumpulkan sedikit demi sedikit uangnya, dari umur delapan hingga 15 tahun, dengan bekerja: menjaga anak-anak tetangga, menambal pakaian-pakaian dan mencari kayu api. Selain itu ia masih memelihara ayam di pekarangan rumahnya dan telurnya ia jual. Setelah uangnya terkumpul, Mary Jones masih harus berjalan kaki sejauh 41 km dari rumahnya menuju Kota Bala, melalui jalan tanah dan berbatu-batu, ke tempat tinggal Pdt. Charles untuk memperoleh Alkitab. Kisah perjuangan Mary Jones mendorong para pemimpin gereja di Inggris untuk mendirikan suatu lembaga yang mengusahakan pengadaan  Alkitab sebanyak mungkin. Hingga akhirnya berdirilah lembaga Alkitab Inggris (British and Foreign Bible Society), sebagai lembaga Alkitab pertama di dunia pada 7 Maret 1804, yang disusul Lembaga Alkitab Belanda  pada 1814, lembaga Alkitab Amerika pada 1816, dan lembaga-lembaga Alkitab lainnya. 

Tujuh puluh tujuh tahun yang silam, pada 9Mei 1946, beberapa Lembaga Alkitab dari berbagai bangsa berkumpul di Sussex, Inggris untuk meneruskan nilai-nilai perjuangan Mary Jones. Beberapa dari mereka sebelumnya adalah pihak yang saling bermusuhan dan berseberangan selama Peranga Dunia II. Namun, mereka mau menyatukan hati agar firman Tuhan semakin dikenal dan semakin tersebar kepada sebanyak mungkin orang. 

Momentum Hari Doa UBS pada tahun ini juga mengajak kita bersyukur atas penyertaan Tuhan atas kasih dan kemurahan Tuhan yang menyertai 156 lembaga Alkitab yang bekerja di lebih dari 240 negara dan wilayah di dunia. Kita juga boleh bersyukur melalui pelayanan UBS dan anggota-anggotanya sejak 1946 hingga kini telah tersedia Alkitab lengkap dalam 733 bahasa yang membawa miliaran orang di seluruh dunia berjumpa dengan Tuhan. Pada awal 2023 ini lembaga-lembaga Alkitab di seluruh dunia tengah menyelesaikan terjemahan Alkitab dan Testamen dalam 81 bahasa yang dinantikan penerbitannya oleh 723 juta orang pengguna bahasa tersebut. 

Seiring syukur dan sukacita atas penyertaan Tuhan tersebut, dari hati yang terdalam tumbuh harapan untuk pelayanan yang lebih baik di masa mendatang. Jutaan orang telah menerima Alkitab dalam bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami. Ratusan ribu orang dibebaskan dari buta aksara. Ribuan lagi mendapatkan pendampingan dalam menghadapi trauma akibat bencana. Tetapi, seperti pesan dari Sidang Raya UBS di Philadelphia pada 2016, orang-orang yang disentuh Kabar Baik tersebut perlu pendalaman. Kepercayaan kepada Yesus harus semakin mendalam dan bertahan, dan untuk itu setiap orang perlu dasar yang kokoh, yaitu tetap tinggal di dalam firman-Nya. 

Kristus sendiri menegaskan,”Tetaplah bersatu dengan Aku dan Aku pun akan tetap bersatu dengan kalian. Cabang sendiri tak dapat berbuah, kecuali kalau ia tetap pada pohonnya. Demikian juga kalian hanya dapat berbuah, kalau tetap bersatu dengan Aku. Akulah pohon anggur, dan kalian cabang-cabangnya. Orang yang tetap bersatu dengan Aku dan Aku dengan dia, akan berbuah banyak; sebab tanpa Aku, kalian tak dapat berbuat apa-apa. (Yoh.15:4-5, BIMK). 

Ciri khas murid dan pengikut Yesus adalah bertahan dan bertekun dalam ajaran sang Guru. Artinya, mereka setia menerima firman-Nya, meyakini kebenarannya, dan membiarkan firman itu membentuk serta mengubah diri mereka. 

Ibarat pohon buah-buahan, tugas seorang Kristen adalah berbuah. Bukan sekadar berbuah, namun menghasilkan buah yang berkualitas. Semuanya hanya bisa dilakukan jika kita menyatu dan bersatu dengan Kristus. Bersatu dengan Kristus berarti hidup mengikuti teladan hidup dan gaya hidup Kristus. Berarti ajaran Kristus diam di dalam hati kita. 

Dalam ungkapan syukur atas pertambahan usia United Bible Societies (UBS) yang ke-77 tahun muncul kesadaran. Ternyata tugas masih panjang. Perjuangan belum selesai. Meneruskan perjuangan agar mereka yang sudah menerima Kabar Baik, bertekun dan berjuang untuk tumbuh, tinggal di dalam Tuhan, dan menghasilkan buah yang baik dalam kehidupan mereka. Tugas itu tidak mungkin ditanggung UBS ataupun anggota-anggotanya sendirian. Maka, Tuhan menghadirkan bagi UBS mitra-mitra baru dari beragam latar belakang: gereja, pemerintah, lembaga-lembaga pendikan, perusahaan, persekutuan-persekutuan, hingga individu-individu. Seperti halnya, UBS dan anggota-anggotanya, mereka juga adalah bagian-bagian dari tubuh Kristus, carang-carang  yang dipanggil untuk tumbuh bersama, bermitra, bekerja sama dan  bersama-sama menghasilkan buah. Agar nilai-nilai Kerajaan Allah bukan hanya sekadar impian, namun terwujud dalam keseharian.