Kepercayaan itu tak ubahnya sebuah peta. Sebuah peta yang baik akan menuntun orang sampai ketujuan dengan selamat. Tetapi bagaimana jika orang sudah mengikuti peta itu dengan benar, tetapi tersesat dan tidak sampai di tujuan? Apakah peta itu ternyata salah, atau orang itu yang memang tidak dapat membaca peta itu dengan benar sehingga tersesat? Orang bijak berkata: peta itu tidak salah, dan orang itu juga tidak salah membacanya. Tetapi yang terjadi adalah: keadaan berubah, dan perubahan itulah yang membuat peta itu tidak cukup lagi mengantar dia kepada tujuannya.
Bacaan kita hari ini menggambarkan hal yang sama. Menurut Bildad, sudah jelas kalau orang mau baik keadaannya, maka dia harus hidup benar dihadapan Tuhan. Inilah ajaran nenek moyang yang sudah dibuktikan kebenarannya. Jadi kalau orang menderita, pasti ada yang salah dengan hidupnya. Inilah peta pegangan Bildad ketika dia menasehati Ayub yang tengah berjuang keras membela diri bahwa dia tidak bersalah. Ayat 2-4 berkata: Berapa lamakah lagi engkau akan berbicara begitu, dan perkataan mulutmu seperti angin yang menderu? Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran? Jikalau anak-anakmu telah berbuat dosa terhadap Dia, maka Ia telah membiarkan mereka dikuasai oleh pelanggaran mereka. Dalam peta Bildad, jelas kemalangan Ayub dan anak-anaknya adalah karena dosa mereka kepada Tuhan.
Sahabat Alkitab, saat ini mungkin kita tengah mengalami seperti yang Ayub alami waktu itu. Kita merasa sudah benar-benar mengikuti peta kita dengan baik, tetapi tetap saja kita tidak sampai di tujuan kita. Kita sudah mengikuti detalnya, tapi bukannya hidup yang menyenangkan, nyaman, dan berkelimpahan, justru kemalangan yang kita rasakan. Jadi kitapun bingung apa yang harus kita lakukan untuk memperbaiki keadaan. Jangan patah arang! Bisa saja bukan peta itu salah atau kita salah membaca peta itu. Tapi, seperti yang Ayub alami, ada sebab lain kita berada disana. Yang terpenting disini adalah kita tidak kehilangan kepercayaan kepada Tuhan. Sebab pada akhirnya kita percaya Tuhan akan menerangi situasi kita, dan kitapun dapat berjalan kembali untuk mencapai tujuan kita.