Sandaran Kita
Dalam kehidupan kita sejauh ini, pasti kita pernah merasakan bagaimana beban hidup yang sangat mendera kita, sehingga kita mudah untuk goyah dan mencari jalan pintas. Bacaan kita pada hari ini Ayub 16:1 sampai dengan 17:16 mengajarkan pada kita bahwa Ayub di saat terendah dalam kehidupannya juga mengeluh atas perlakuan Allah pada dirinya. Meskipun begitu Ayub tetap percaya bahwa Allah akan menyelematkan hidupnya.
Sahabat Alkitab, dalam kehidupan kita sering menghadapi situasi yang sangat berat, kondisi ekonomi tak berangsur baik, kondisi kesehatan, tidak mempunyai pekerjaan dan pelbagai beban hidup yang lain. Di saat itulah iman kita diuji, banyak godaan yang bisa mempengaruhi keimanan kita. Sering juga, kita sudah beriman puluhan tahun dan taat akan perintahNya, terkadang kita masih percaya akan ritual-ritual/kebiasaan yang berlaku umum apabila akan mengadakan suatu acara. Kita melupakan penyertaan dan pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita. Tidak demikian dengan Ayub yang tetap perpegang pada pemeliharaan Tuhan meskipun dia di hina, di cemooh, dilupakan orang.
Terkadang kita hidup harus bersandiwara, kelihatannya tegar di depan banyak orang, tetapi diri kita sebetulnya rapuh. Selama kita tetap mengandalkan Tuhan, kita tidak pernah ditinggalkan-Nya, kita tetap akan dipelihara-Nya. Tuhan setia dan tidak akan pernah mencobai melebihi kekuatan manusia (1 Kor 10:13). Kita harus tetap setia, taat dan berpegang pada pemeliharaan Tuhan.
Salam Alkitab untuk Semua