Kondisi yang sangat buruk bagi hidup beriman seorang umat Tuhan adalah pada saat ia tidak mau mengalami perubahan dari keberdosaan. Lebih parah lagi ketika ia tidak menyadari kesalahan yang ia lakukan. Pada titik inilah ia sedang mengalami stagnasi kualitas diri dan imannya sebagai manusia yang mengaku percaya kepada Tuhan. Nilai ini pula yang muncul dalam seruan berita kenabian Yeremia yang berisikan kualitas perubahan dari umat Tuhan yang muncul berlandaskan kesadaran diri dan kerendahan hati.
Tuhan menunjukkan kepada umat Israel yang sedang bergumul hebat dalam pembuangan bahwa penyesalan diri dalam ketulusan akan membawa mereka untuk mengalami janji pemulihan Tuhan. Itulah mengapa Tuhan berkata, “Tahanlah suara tangismu, janganlah matamu mencucurkan air mata, sebab ada imbalan untuk jerih payahmu, demikianlah firman TUHAN; mereka akan kembali dari negeri musuh.” Perkataan ini bukan memaksa mereka untuk menahan tangisan sebagai wujud perasaan sedih, melainkan untuk menampik pemahaman bahwa mereka telah kehilangan harapan. Tuhan sedang mengingatkan mereka bahwa Dia sendirilah yang akan memberikan pembebasan bagi umat-Nya. Meski demikian, umat Israel juga perlu merespons inisiatif Tuhan dengan sebuah penyesalan yang diikuti dengan komitmen untuk berubah. Semuanya pun perlu diwujudkan dalam aksi ketulusan, bukan dengan keterpaksaan.
Sahabat Alkitab, kita perlu mengakui bahwa seringkali penghalang paling besar bagi seorang umat Tuhan adalah kekerasan hati untuk menyadari segala kebersalahan dan keberdosaannya. Alhasil, ia pun semakin sulit untuk mengalami peningkatan kualitas diri, entah dalam hal karakter, cara pandang, pengendalian emosi dan iman. Oleh sebab itu, renungan firman Tuhan pada hari ini kiranya dapat menjadi bahan ajakan bagi seluruh umat Tuhan untuk menyadari segala kebersahalan dan berani mengambil komitmen untuk berubah sesuai dengan kehendak Tuhan. Kemudian, marilah kita wujudkan hidup yang terus bertumbuh dalam ketulusan di hadapan Tuhan dan alamilah pembaharuan dari pada-Nya yang tidak akan pernah berhenti.