Salah satu bentuk memelihara ikatan atau relasi dengan orang lain adalah dengan berkomunikasi kepada orang-orang tersebut. Sedekat apapun kita dengan sahabat, pasti akan menjadi canggung jika kita sudah lama tidak berkomunikasi dengannya. Bayangkanlah jika ‘kecanggungan’ itu juga terjadi antara kita dengan Allah karena kita enggan berkomunikasi dengan-Nya.
Pada perikop yang hendak kita pelajari pada hari ini dikisahkan perincian pelataran luar Bait Suci dengan segala ukuran-ukurannya. Sekilas perikop ini terkesan begitu teknis, tetapi jika dicermati lebih dalam ada makna yang hendak Allah sampaikan kepada umat-Nya. Pelataran bagian luar ini biasa digunakan sebagai tempat berkumpulnya umat yang hendak beribadah. Gerbang-gerbang pelataran luar ini dapat kita lihat sebagai simbol pemulihan hubungan antara Tuhan dan umat-Nya. Meskipun Israel telah jatuh dalam dosa dan mengalami pembuangan, Tuhan tetap memberikan pengharapan tentang pemulihan dan kembalinya mereka kepada-Nya.
Sahabat Alkitab, melalui perikop ini kita belajar bahwa mengenal Allah lebih dalam adalah sesuatu yang harus diupayakan oleh setiap orang percaya. Bahkan Allah sendirilah yang akan menuntun kita untuk berelasi dengan-Nya. Upaya-upaya pengukuran Bait Suci di atas adalah salah satu tanda kasih Allah serta tuntunan-Nya kepada umat di sepanjang zaman. Melalui tindakan tersebut terlihat kerinduan Allah untuk memulihkan relasi dengan umat-Nya. Maka marilah menyambut kerinduan Allah tersebut dengan kerinduan yang sama untuk berelasi lebih sungguh dengan-Nya.