Pemulihan merupakan sebuah proses yang tidak pernah mudah, baik dalam konteks pribadi, komunitas, maupun bangsa. Nehemia 2:11-20 menceritakan bagian penting dalam proses pemulihan atau restorasi tembok dan kota Yerusalem. Teks ini menampilkan strategi, prinsip, dan respons dalam menghadapi tantangan besar. Nehemia menunjukkan kualitas kepemimpinan yang patut diteladani, melalui segala upaya yang dilakukan mulai dari persiapan hingga eksekusi.
Pada pembukaan perikop kita ditunjukkan tindakan Nehemia yang tenang dan tidak tergesa-gesa dalam memulai rencana restorasi. “Sesudah tiga hari disana, aku bangun pada malam hari bersama beberapa orang saja yang menyertai aku“ (ayat 11-12). Ia mengambil waktu untuk merenung, mendengarkan, dan memahami situasi secara menyeluruh. Hal ini dilakukan untuk mengenal konteks dan menyusun rencana berdasarkan pemahaman mendalam, mencerminkan hikmat dan kesadaran akan pentingnya langkah strategis.
Di malam yang sunyi, Nehemia melakukan perjalanan rahasia untuk memeriksa kerusakan tembok (Nehemia 2:13-15). Ia tidak mengandalkan laporan orang lain semata, tetapi memilih untuk melakukan penyelidikan secara pribadi demi memahami realitas sebelum merancang solusi. Setelah mempelajari hasil penyelidikannya, Nehemia mengajak para pemimpin Yerusalem untuk terlibat dalam proses pemulihan tembok (Nehemia 2:17-18). Kalimat ajakan yang disampaikannya diawali penyadaran,“Kamu melihat kemalangan yang kita alami,” menunjukkan empati dan solidaritas agar mereka menyadari pentingnya kolaborasi dalam mencapai tujuan bersama. Ia juga membagikan kesaksian tentang penyertaan Allah dan dukungan raja Persia (Nehemia 2:18). Kesaksiannya memberikan semangat dan keyakinan bahwa proyek ini bukan sekadar upaya manusia, tetapi merupakan bagian dari rencana Allah.
Pada bagian akhir perikop di sampaikan pula bahwa Sanbalat, Tobia, dan Gesyem berusaha melemahkan semangat Nehemia dengan ejekan dan ancaman (Nehemia 2:19-20). Namun, Nehemia tetap tegas. Ia mengarahkan fokusnya kepada Allah, sumber kekuatannya, dan menolak terintimidasi.
Sahabat Alkitab, Nehemia adalah teladan seorang pemimpin yang dipenuhi dengan hikmat, doa, dan tindakan yang penuh perencanaan. Ia tidak tergesa-gesa dalam memutuskan sesuatu, sebab setiap langkah yang diambilnya adalah keputusan besar yang berdampak pada banyak orang. Nehemia senantiasa berserah penuh kepada Tuhan, sehingga Allah sendiri yang menuntunnya dalam memetakan masalah dengan teliti dan menemukan solusi yang tepat untuk setiap tantangan yang dihadapi. Maka marilah kita belajar dari teladan hidup Nehemia, terutama ketika kita menghadapi pergumulan hidup. Dengan hikmat Tuhan, kita belajar menemukan solusi terbaik melalui perencanaan yang matang serta tak ragu untuk meminta bantuan orang lain jika hal tersebut memang diperlukan.