Mendengar, Memahami, dan Berempati

Renungan Harian | 25 Maret 2025

Mendengar, Memahami, dan Berempati

Kasih seharusnya menjadi dasar dalam segala tindak tanduk kita di dunia. Lewat kata, pikiran, juga tingkah laku kita seharusnya kasih itu tercermin. Termasuk dalam menasehati atau mendampingi saudara-saudara kita yang sedang mengalami penderitaan yang teramat berat. Dalam kasih itu ada kesediaa untuk merendahkan hati dan mendengarkan dengan baik keluh kesah mereka yang tengah menderita. Sayangnya hal itu tidak dimiliki oleh Elifas sahabat Ayub, sebagaimana tercermin melalui bacaan kita saat ini. 


Elifas berkata, “Sesungguhnya, berbahagialah orang yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa.” (Ayub 5:17). Kalimat ini mengandung kebenaran mendalam—didikan Tuhan bukanlah tanda hukuman semata, melainkan ungkapan kasih-Nya. Tuhan, seperti seorang ayah yang mengasihi anaknya, tidak membiarkan kita hidup tanpa pembentukan. Pola pengajaran ini serupa dengan pola-pola nasehat dalam kitab Amsal karena memang Kitab Ayub juga terpengaruh dengan jenis sastra yang populer pada masa itu yakni sastra hikmat. 


Dalam perikop yang kita baca terdapat kata-kata Elifas yang demikian, “Karena Dia yang melukai, tetapi Dia juga yang membalut; Dia yang memukul, tetapi tangan-Nya juga yang menyembuhkan” (Ayub 5:18). Terkadang, kesakitan yang kita alami justru membuka jalan bagi kesembuhan yang lebih dalam. Inilah pemahaman yang berkembang saat itu. Keyakinan itu sekaligus mempertahankan kebaikan serta keadilan Allah. Tidak mungkin jika Allah yang Maha Baik dan Adil itu menghadirkan tantangan dan derita dengan maksud yang buruk. Maka pasti ada sesuatu yang baik dari kesulitan-kesulitan yang dialami oleh manusia. Selalu ada harapan di tengah derita. Janji-janji yang diutarakan Elifas sungguh indah: perlindungan dari bencana, kelimpahan, keturunan yang melimpah, dan umur panjang. Namun, janji-janji ini tidak bisa dipahami sebagai upah instan atas ketaatan. Hidup tidak selalu berjalan dalam pola yang bisa kita hitung dengan pasti. Penderitaan bukan selalu akibat dosa, sebagaimana kemakmuran bukan selalu tanda perkenanan Tuhan.


Elifas sesungguhnya hendak menghiburkan sahabatnya. Ia hendak menasehati Ayub agar menaruh harapan pada Tuhan semata yang kelak akan membalut luka-lukanya. Jalan yang baik hendak ditunjukkan Elifas kepada Ayub dan menempatkan dirinya jika berada dalam posisi Ayub maka ia akan merendahkan dirinya, berkurban, mengaku dosa, dan memohon pengampunan. Tindakan Elifas sepertinya baik, tetapi satu hal yang membuat nasehatnya ditolak oleh Ayub adalah Elifas tidak sungguh-sungguh memahami sahabatnya. Ia gagal melihat betapa terpuruknya Ayub yang bahkan hendak mendambakan kematian yang dirasanya lebih tenah. Dalam susunan argumentasinya akan penderitaan, Elifas rupanya senang menggurui Ayub dari tempat yang aman dengan ajaran-ajaran yang seolah-olah sudah menjadi kebenaran mutlak dan tidak dapat diganggu gugat lagi. 


Maka dari itu penghiburan yang kita sampaikan kepada orang lain hanya akan dapat berfungsi sebagai air sejuk di tengah tanah yang gersang, jika kita sungguh-sungguh mendengar dan memahami mereka yang menderita. Orang yang dapat mendengar dengan baik hanyalah orang yang mau menemani mereka yang menderita dan berusaha mendengar apa yang menyakiti hatinya serta menunjukkan rasa hormat kepadanya.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia