Ketika Kita Disalahpahami

Renungan Harian | 26 Maret 2025

Ketika Kita Disalahpahami

Memahami orang lain memang butuh keterampilan tersendiri. Tidak semua apa yang tersurat dan nampak dengan gamblang, merupakan sesuatu yang sungguh dirasakan oleh orang lain. Bisa saja kita melihat sahabat atau saudara kita menjalani hari dengan senyum merekah, padahal ada beban berat yang disimpannya dalam hati. Pada kesempatan lainnya seseorang yang kelihatannya biasa-biasa saja, rupanya tengah dirundung rasa khawatir yang cukup hebat karena pergumulan yang tengah dialaminya. 


Dalam bacaan saat ini Ayub mengajukan protes kepada sahabatnya terutama Elifas yang dirasanya tidak memahami betapa parah penderitaan yang tengah ia alami. Ia merasa dibiarkan sendirian melalui segala kemalangan dan penderitaan itu. Sesungguhnya apa yang dialami oleh Ayub sangatlah kompleks. Ia tidak hanya menderita secara jasmani melainkan juga secara batin karena bergumul dengan pertanyaan dan mencoba memahami mengapa ia ditimpa penderitaan. Segala emosi dan pemikiran yang berkecamuk tersebut begitu banyak dan beratnya seolah-olah seperti pasir di laut yang tidak terhitung (ay. 3). Pergumulan itu semakin memuncak karena Ayub merasa bahwa kemalangan yang menimpanya justru diizinkan oleh Allah untuk terjadi dalam hidupnya. Sosok yang sangat dipercayainya serta menjadi satu-satunya tempat menggantungkan harapan. Bagaikan anak panah dari Yang Maha Kuasa tertancap pada tubuhnya. 


Pada ayat 5 dan 6, Ayub berusaha menyampaikan perasaannya melalui sebuah kiasan. Binatang yang memperoleh makanan kesukaannya tenang saja, manusia yang dihidangkan makanan tawar yang jelek rasanya mual. Keledai liar yang penakut itu takkan meringkik bila ia menemukan rumput muda setelah hujan turun di pinggir gurun. Lembu jantan tidak akan melenguh bila disediakan rumput yang tercampur daun asam dan diberikan ragi, makanya yang disukainya. Sementara manusia pasti akan mengeluh dan merasa mual apabila diberikan makanan yang tawar, bagaikan perkataan tawar yang disampaikan tetapi sama sekali tidak mengena dengan apa yang dirasakan Ayub serta tidak memberikan dampak penghiburan sedikitpun. 


Melalui segala keputusasaan itu Ayub merasa bahwa dalam dunia orang mati lah ada ketenangan dan kedamaian. Berat rasanya menjalani kehidupan dengan keterhimpitan sedemikian rupa. Namun dalam segala dinamika yang terjadi Ayub tidak pernah menyangkal firman Tuhan Yang Maha Kudus. Ia tetap tunduk pada firman-Nya dengan demikian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan Ayub adalah bagian dari proses berimannya. 


Dengan ungkapan kegundahan dan perasaan yang begitu kompleks maka wajarlah bila Ayub merasa penghiburan yang disampaikan oleh Elifas sebagaimana ditampakkan di pasal 4-5 adalah upaya penyederhanaan persoalan semata. Elifas hanya menyuruh Ayub bertobat karena penderitaannya pasti akibat dari dosa. Tidak ada upaya untuk memahami sahabatnya itu. Maka beranjak dari hal tersebut kiranya kita memiliki kemampuan untuk memahami dengan baik, terutama dalam menghadapi orang-orang di sekitar kita yang mungkin tengah mengalami masalah begitu berat. Belajar menanggapi keluhan orang yang tengah menderita juga tidak kalah pentingnya. Berkaca kepada Ayub, keluhan-keluhan yang muncul harus kita lihat dalam bingkai keterguncangan jiwa dan emosional seorang pribadi di tengah terpaan badai kehidupan yang begitu berat. Keluhannya menjadi bagian dari ungkapan kejujuran hati yang mungkin akan sedikit melegakan. Mari belajar memahami orang lain, karena disalahpahami oleh sesama kita sungguh memberatkan hati.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia