Perlindungan dan pertolongan kita datang-Nya dari Allah Sang Pemelihara Kehidupan. Pernyataan iman tersebut bukanlah hal yang asing bagi kita. Namun saat kepedihan dan pergumulan hidup melanda, betapa mudahnya kita melupakan keyakinan iman tersebut. Karya dan perbuatan baik Allah seolah-olah berlalu begitu saja. Padahal bila kita mau mengingat dengan setia karya-Nya maka sesungguhnya sumber kekuatan dari Tuhan selalu hadir dalam hidup kita.
Mazmur 71 diawali dengan ungkapan keyakinan serta pengalaman iman sang pemazmur bersama dengan Allah. Ia yakin bahwa Allah adalah sumber perlindungannya. Sebuah penggambaran menarik diungkapkan pemazmur yakni Allah sebagai Sang Bukit Batu Pertahanan. Dengan gambaran tersebut pemazmur hendak menyampaikan keyakinan imannya bahwa Allah bagaikan “tempat aman” yang memberikan kenyamanan serta perlindungan dari segala mara bahaya.
Allah Sang Perlindungan abadi adalah Tuhan yang membebaskan umat-Nya dari cengkeraman orang-orang lalim serta kejam, keadilan-Nya terus dinyatakan pada kehidupan umat-Nya. Pemazmur telah merasakan kehadiran Allah bahkan sejak ia berada dalam kadungan. Keberadaan pemazmur di dunia tidak pernah lepas dari campur tangan Allah. Katanya, “Engkau telah mengeluarkan aku dari rahim ibuku.” Satu permintaan sang pemazmur adalah agar kasih setia Tuhan, pandangan-Nya serta perlindungan Allah tetap bersamanya hingga masa tua datang. Saat tua ketika kekuatan dan segala daya juang telah meredup, ia berharap bahwa kasih Tuhan semakin nyata dirasakan.
Bersyukurlah kepada Tuhan bila pada saat ini kita kembali diingatkan akan Sang Sumber Perlindungan kita. Di tengah kehidupan yang tidak mudah ini, keyakinan itulah yang sungguh menggerakan dan mengubahkan kita. Tantangan, pergumulan, serta kesulitan hidup akan datang silih berganti, tetapi kasih serta perlindungan Tuhan tidak pernah sirna dalam hidup orang-orang percaya. Kiranya Tuhan senantiasa menguatkan serta menyertai kita dalam arus zaman yang terus berubah.