Keadilan Bagi Bangsa-Bangsa

Renungan Harian | 3 Okt 2025

Keadilan Bagi Bangsa-Bangsa

Di balik kemajuan peradaban yang kita banggakan, dunia masih menyimpan wajah kelam: ketidakadilan yang merajalela, konflik yang berdarah, dan diskriminasi yang meruntuhkan kemanusiaan. Sains dan teknologi menjanjikan efisiensi, tetapi di sisi lain perang masih berkobar, jurang ekonomi makin melebar, dan jeritan kaum lemah tenggelam dalam hiruk-pikuk kepentingan politik serta dominasi bangsa-bangsa kuat. Situasi ini menimbulkan pertanyaan, “Di manakah letak keadilan, dan siapa yang berkuasa menegakkannya?”


Mazmur 76 hadir sebagai nyanyian kemenangan yang menyingkapkan Allah sebagai Raja dan Hakim atas bangsa-bangsa. Mazmur ini lahir dari pengalaman kolektif Israel yang menyaksikan intervensi Allah dalam membungkam kekuatan militer musuh. Namun, bukan kemenangan Israel yang diagungkan, melainkan kuasa Allah yang mematahkan senjata-senjata, merobohkan kesombongan, dan memulihkan damai di tanah-Nya. Gambaran Allah yang berdiam di Sion meneguhkan keyakinan bahwa kekuatan manusia, sehebat apa pun, tidak pernah sebanding dengan kuasa-Nya yang ilahi.


Lebih dari sekadar penakluk, Allah dipuji sebagai Hakim yang menegakkan keadilan bagi “semua yang tertindas di bumi” (ayat 10). Kemenangan-Nya tidak terbatas bagi Israel saja, melainkan meluas kepada bangsa-bangsa. Mazmur ini mengoreksi logika peperangan manusia yang lahir dari ambisi dan keserakahan, dengan menghadirkan visi ilahi: kuasa Allah yang meruntuhkan tirani demi tegaknya keadilan. Kuasa-Nya bukanlah dominasi militer, melainkan kekuasaan yang menopang kehidupan, melucuti senjata perang, dan menghadirkan ruang bagi keadilan.


Deklarasi ini menuntun kita untuk menafsir ulang realitas dunia yang sarat kekerasan, agar kita memahami bahwa keadilan sejati tidak ditegakkan oleh politik atau militer semata, tetapi berakar pada kuasa Allah yang meruntuhkan kesombongan dan menegakkan martabat mereka yang tertindas. Kekuasaan yang sejati bukanlah yang bertahan melalui penindasan, melainkan yang berpihak pada keadilan dan kehidupan. Dari sini jelas bahwa kita dipanggil untuk tidak tunduk pada sistem yang melanggengkan ketidakadilan, melainkan belajar meletakkan pengharapan pada Allah yang mengadili dengan benar.


Sahabat Alkitab, hingga hari ini kita masih menyaksikan ketidakadilan hukum, kesenjangan ekonomi, diskriminasi berbasis agama atau etnis, serta konflik horizontal yang menelan korban jiwa. Semua ini memperlihatkan betapa kuasa manusia kerap disalahgunakan, sementara kebenaran dipelintir demi kepentingan kelompok tertentu. Dalam situasi demikian, Mazmur 76 menghadirkan penghiburan dan kekuatan: bahwa keadilan sejati tidak lahir dari senjata atau permainan politik, melainkan dari Allah yang membela mereka yang lemah.


Iman kepada Allah yang adil mendorong kita untuk berani bersuara bagi kebenaran, menumbuhkan solidaritas dengan kaum tertindas, dan mempraktikkan integritas dalam ruang-ruang kecil kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, umat percaya dipanggil menjadi saksi keadilan Allah di tengah bangsa, sambil menyalakan pengharapan bahwa pada akhirnya Allah sendirilah yang akan memulihkan dunia ini dengan keadilan-Nya.

Logo LAILogo Mitra

Lembaga Alkitab Indonesia bertugas untuk menerjemahkan Alkitab dan bagian-bagiannya dari naskah asli ke dalam bahasa Indonesia dan bahasa daerah yang tersebar di seluruh Indonesia.

Kantor Pusat

Jl. Salemba Raya no.12 Jakarta, Indonesia 10430

Telp. (021) 314 28 90

Email: info@alkitab.or.id

Bank Account

Bank BCA Cabang Matraman Jakarta

No Rek 3423 0162 61

Bank Mandiri Cabang Gambir Jakarta

No Rek 1190 0800 0012 6

Bank BNI Cabang Kramat Raya

No Rek 001 053 405 4

Bank BRI Cabang Kramat Raya

No Rek 0335 0100 0281 304

Produk LAI

Tersedia juga di

Logo_ShopeeLogo_TokopediaLogo_LazadaLogo_blibli

Donasi bisa menggunakan

VisaMastercardJCBBCAMandiriBNIBRI

Sosial Media

InstagramFacebookTwitterTiktokYoutube

Download Aplikasi MEMRA

Butuh Bantuan? Chat ALIN


© 2023 Lembaga Alkitab Indonesia