Pertolongan dari Allah terwujud melalui berbagai hal dalam kehidupan. Meskipun pada titik tertentu kita tidak dapat melihat perwujudan pertolongan-Nya, tetapi Allah adalah Tuhan yang tidak pernah mengingkari janji-Nya. Maka Tuhan senantiasa menegaskan pertolongan-Nya termasuk dalam janji-Nya untuk menghadirkan Mesias atau pembebas dalam kehidupan manusia.
Mazmur 110 adalah salah satu Mazmur yang banyak dikutip dalam Perjanjian Baru untuk menegaskan janji Allah akan kehadiran Mesias. Pada sejarah keselamatan yang terus bergulir, perikop ini kelak disandingkan pada janji akan kehadiran Yesus Sang Mesias. Namun, jauh sebelum orang beriman sampai pada kesimpulan tersebut, perikop ini sendiri telah dimaknai orang-orang Israel sebagai bentuk dari kemahakuasaan Allah yang berkuasa mendatangkan penolong dalam segara tantangan dan pergumulan mereka.
Mazmur ini dimulai dengan sebuah bentuk deklarasi atau pengakuan bahwa Dia yang diperkenan Allah diperintahkan untuk duduk di sebelah kanan-Nya. Allah bagaikan seorang raja memanggilnya orang yang dipercayainya untuk menjadi saksi serta melihat segala yang akan dikerjakan-Nya. Dengan demikian ia yang duduk di sebelah kanan Allah itu memiliki pula otoritas, kedudukan, serta kehormatan. Dalam Allah dan kehadiran sang tuan tersebut maka kemenangan bagi umat Allah sudah dapat dipastikan. Tuhan akan bergerak mewujudkan kedaulatan-Nya mulai dari Sion sampai ke seluruh dunia. Keberkuasaan sang tuan yang akan menjadi pembebas tersebut digambarkan sebagai orang yang memiliki dua peran yakni sebagai raja dan sebagai imam. Raja memerintah dalam dunia yang terus bergulir, sementara imam menjadi perantara antara umat dengan Allah. Ia adalah pemimpin yang menguasai seluruh aspek kehidupan manusia.
Betapa bahagianya kita sebagai umat-Nya. Allah tidak pernah mengingkari janji-Nya. Ia senantiasa menghadirkan penolong dalam kehidupan umat Tuhan. Dalam iman Kristen, kita pada akhirnya mengetahui bahwa Allah menepati janji-Nya untuk menghadirkan Sang Mesias. Bahkan Sang Mesias itu membawa dunia kembali ke dalam relasi yang benar dengan Allah, dengan mendamaikan manusia yang jatuh ke dalam dosa ini kepada Allah. Semoga kita tetap terus dapat hidup dalam pengharapan kepada Allah. Sehingga kesulitan serta tantangan apapun yang datang, kita dapat menghadapinya dengan baik berdasarkan kasih karunia-Nya.

























