Kedaulatan Tuhan adalah sebuah kuasa penciptaan dan pemeliharaan atas semesta. Ia mengasihi segenap ciptaan-Nya. Namun dari antara banyaknya bangsa-bangsa yang ada di dunia, Allah menetapkan Israel menjadi bangsa pilihan-Nya. Keterpilihan Israel itu untuk menunjukkan akan betapa besarnya kasih Allah kepada seluruh bangsa. Jika Israel yang sering melanggar perjanjian dengan-Nya saja tetapi tetap dikasihi-Nya, maka Allah pasti mengasihi semua bangsa. Melalui Israel, kasih Allah yang universal bagi seluruh bangsa disalurkan.
Hal itulah yang dapat kita hayati dalam syair puji-pujian yang dipanjatkan pemazmur dalam bacaan kali ini. Mazmur 117 sangatlah pendek, tetapi begitu lugas yakni berupa ajakan bagi seluruh bangsa untuk memegahkan Dia atas dasar kasih serta kesetiaan Tuhan yang dinyatakan selama-lamanya. Selanjutnya dalam Mazmur 118:1-12, pemazmur seolah mengajak himpunan bangsa-bangsa untuk melihat apa yang telah dikerjakan Allah pada Israel. Meskipun mereka dihimpit oleh berbagi tekanan bahkan bangsa-bangsa mengepung Israel, tetapi kuasa Tuhan membebaskan bangsa Israel dari kepungan mereka. Serangan itu dipatahkan oleh kuasa Allah.
Maka alih-alih menjadi penyerang dan pengepung Israel, bangsa-bangsa diajak untuk memuliakan Tuhan yang menolong Israel dan menciptakan semesta alam. Dari Tuhan sajalah datang kekuatan serta pertolongan bahkan di tengah situasi yang tidak mungkin sekalipun. Kasih Tuhan dan perlindungan-Nya selalu lebih besar dari segala krisis yang kita hadapi. Segenap ciptaan Allah dan seluruh bangsa-bangsa hendaknya memanjatkan pujian kepada-Nya.
Jika begitu besar kasih Allah atas seluruh bangsa dan segenap ciptaan, maka seharusnya kita selalu beroleh kekuatan untuk menjalani kehidupan dengan segala krisisnya. Bahkan dari pernyataan universalitas kasih Allah tersebut seharusnya kita pun dimampukan untuk melihat kebaikan yang dikerjakan-Nya dalam sesama kita. Maka dari itulah kita bisa hidup dalam pengharapan berlandaskan kebaikan yang telah dan selalu Allah kerjakan.
























