Rasa-rasanya sudah terlalu sering kita mendengar khotbah atau membaca renungan yang mengajak kita untuk rajin membaca firman Tuhan dan menaatinya dalam hidup kita sehari-hari. Sampai-sampai kita tergoda untuk merasa bahwa pesan tersebut berupa formalitas saja. Sebetulnya pesan tersebut seringkali diulang-ulang dalam berbagai kesempatan, karena kesadaran bahwa rasanya sulit sekali untuk menaati perintah Tuhan tersebut. Lantas bagaimana cara kita agar dapat hidup taat dan seturut firman-Nya?
Bacaan kita kali ini digolongkan sebagai mazmur kebijaksanaan. Pusat dari kebijaksanaan dari orang beriman adalah Tuhan dan segala titah-Nya. Maka dari itu Taurat dipuji sebagai anugerah Tuhan yang paling berharga, oleh karena itu pemazmur hendak mengajak orang hidup menurut ajaran Taurat. Titah Tuhan membawa pengertian. Alih-alih sekadar sebuah perintah, titahnya memberi pengajaran dan mendidik umat untuk hidup benar.
Kata ibrani Torah yang diterjemahkan sebagai Taurat, mula-mula dipakai untuk petunjuk hidup yang diberikan oleh seorang ibu atau orang tua yang berwibawa kepada anaknya yang masih kecil atau orang muda yang belum berpengalaman. Orang yang mengenal torah dapat dipandang bijaksana, tahu adat, sanggup membawa diri dengan baik dalam masyarakat dan melalui nasihatnya orang lain berjalan di jalan yang benar. Maka kebajikan hidup bagi orang percaya selalu terkait dengan keseriusannya untuk menaati firman Allah dalam kehidupan. Kesadaran inilah yang pertama-tama perlu dibangun sehingga kita berjerih lelah dalam perjuangan untuk sungguh-sungguh hidup dalam firman-Nya. Kadangkala kita jatuh pada pengabaian atas firman-Nya karena kurang mampu untuk menghubungkan firman Tuhan dengan realita kehidupan sehari-hari.
Sahabat Alkitab, marilah kita sungguh-sungguh menghidupi firman-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Firman Tuhan mengubah pola pikir, kata, serta tindakan kita sehingga semakin sesuai dan seturut kehendak-Nya. Dari sanalah lahir kebijaksanaan hidup yang sejati. Menghidupi firman-Nya bukanlah sebuah proses yang instan, maka dari itu butuh keteguhan hati untuk berjalan di dalamnya. Dengan demikian firman Tuhan akan selalu menjadi sesuatu yang relevan untuk kita hidupi.

























