TUHAN adalah hakim yang adil, dan Ia benar dalam keadilan-Nya
Dalam suasana sukacita karena Peti Perjanjian Allah telah kembali ke Israel, beberapa orang dengan tidak mengingat atau mengindahkan hukum dan kekudusan TUHAN (bnd. Bil. 4:20), menengok ke dalam Peti itu sehingga TUHAN menghukum mereka dengan membunuh tujuh puluh orang Bet-Semes, sekalipun baru saja mereka mempersembahkan kurban bakaran dan kurban sembelihan kepada TUHAN (6:15). Kepada orang Filistin yang tidak menghormati kekudusan-Nya, TUHAN memberikan hukuman. Kepada orang Bet-Semes (Kemungkinan dari suku Dan, Yos. 19:41) yang sekalipun tengah bersukacita karena kembalinya Peti itu tetapi dengan cara yang tidak layak mendekati dan melihat isi Peti itu dihukum oleh ALLAH (bnd. 2Sam. 6:6-7), karena hanya imam dari kaum keturunan Lewi saja yang boleh mendekati dan menyentuh Peti itu (bnd. Bil. 3:5-8).
Sahabat Alkitab, TUHAN bukan manusia, yang jika telah menerima kebaikan, pertolongan, kemurahan, materi, jabatan, atau apapun dari manusia lainnya, maka ia akan kesulitan untuk menyatakan kebenaran, bersikap tegas, tidak kompromi, apalagi untuk memberikan hukuman, begitu juga jika ada ikatan kekeluargaan dan kekerabatan di dalamnya. Keadilan Allah tidak terombang-ambingkan oleh apapun, tidak dapat dibungkam oleh apa dan siapapun. Keadilan-Nya yang besumber dari kekudusan-Nya selalu benar dalam memutuskan segala perkara. Ia tidak ragu menghukum siapapun yang tidak menghormati Dia sebagai Allah, melanggar hukum dan ketetapan-Nya, serta yang menganggap rendah kekudusan-Nya, tidak terkecuali umat pilihan dan tebusan-Nya. Karena itu, sebagai pribadi yang telah ditebus oleh-Nya, marilah kita menjadi role model bagi siapapun dan di manapun tentang cara menghormati Allah.
Selamat Pagi. Hormatilah Tuhan, maka engkau akan hidup.
Salam Alkitab Untuk Semua