Kehadiran Yesus benar-benar menjadi fenomenal, buah bibir, dan bahkan kontroversi di masa itu. Ada begitu banyak para pengajar Taurat tetapi belum ada yang dapat menyampaikannya dengna begitu berwibawa dan penuh kuasa. Yesus lain dari pada yang lain, sebab Dia juga melakukan mukjizat demi mukjizat di berbagai tempat. Karena itu nama-Nya begitu termasyur, Ia begitu mempesona para pendengar dan orang-orang yang mencari mukjizat. Ia luar biasa hebat. Orang-orang dari Galilea, Yudea, Yerusalem, Idumea, seberang Yordan, dan dari daerah Tirus serta Sidon mencari Yesus. Namun Yesus memilih menghindar dari semua itu. Ia tidak mencari popularitas, apalagi oleh karena mukjizat. Yang Yesus inginkan dari para pencari mukjizat itu adalah agar mereka mendengarkan firman Allah.
Sahabat Alkitab, setiap orang mengalami ujian dalam hidupnya, Yesus pun demikian. Dalam kemanusiaan-Nya Ia diuji bahkan sebelum memulai pelayanan-Nya (Mat. 4:1-11), juga saat Ia tengah melakukan pelayanan seperti dalam nas bacaan kita. Salah satu ujian kita adalah tepuk tangan dan sorak-sorai dari orang-orang di sekitar kita. Ujian itu datang atas kehebatan, atas karya, atas kebaikan hati, atas prestasi, atas pelayanan, dan mungkin juga atas kerendahan hati kita. Jika kita sungguh menyadari bahwa Allah adalah sumber dari semua kemampuan yang kita miliki yang membuat orang banyak terpesona, maka ujian-ujian itu dapat kita lalui saat kita mengembalikan segala pujian, hormat, dan sanjungan kepada Tuhan. Namun jika kita menjadi terbuai dengan sanjungan manusia, segeralah sadar, karena saat itu sesungguhnya kita sedang berada di tepi jurang yang dalam. Kehebatan juga dapat membuat kita menjadi melupakan Tuhan yang memberi, lalu mengandalkan diri sendiri. Atas keadaan itu, firman TUHAN berkata, "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada TUHAN!
Berikanlah penghormatan itu kepada TUHAN, sebab Dialah yang layak untuk menerimanya. Haleluya!
Salam Alkitab Untuk Semua