BERTUMBUH DAN BELAJAR

BERTUMBUH DAN BELAJAR

Berita dari Guatemala

 

 Pada 30 Mei 2010, badai Agatha yang begitu dahsyat melanda Guatemala yang menyebabkan bencana di seluruh negeri. Kota Peronia adalah salah satu daerah yang mengalami kerusakan terparah. Beberapa wilayahnya mengalami tanah longsor, yang menyebabkan tempat-tempat tersebut tidak dapat dihuni kembali dan sebagian lainnya menjadi wilayah yang berisiko tinggi untuk ditinggali. Pemerintah memutuskan untuk mengevakuasi ribuan keluarga dan memindahkan mereka dari daerah bencana. Salah satu dari mereka adalah keluarga Jose Vargas. Mereka meninggalkan kampung halaman yang sudah ditinggali turun-temurun, tanpa mereka tahu apa yang harus mereka kerjakan selanjutnya di tempat yang baru.  

Jose dan keluarganya dipindahkan ke lokasi baru, di dalam sebuah kondominium yang bernama Abibal Archila, di Zona 2 Barcenas. Bersama ratusan keluarga yang lain, mereka memulai kehidupan baru di tempat tersebut. Tak lama kemudian, Jose mulai mengumpulkan anak-anak tetangga barunya dan mengajar mereka berdoa dan memperkenalkan berbagai cerita Alkitab. Semakin hari semakin banyak anak-anak yang berkumpul. Rupanya anak-anak tersebut menyukai pengajaran Jose dan menceritakannya kepada anak-anak yang lain. Tidak hanya anak-anak, rupanya orang tua dari anak-anak itu juga tertarik dan meminta Jose mengajar mereka tentang Kitab Suci. Beberapa tahun kemudian, Jose akhirnya terpanggil menjadi seorang pendeta. Ia mendirikan sebuah gereja Pentakosta bernama Nacion Santa (Holy Nation)

Pendeta Jose memahami pentingnya mengajar anak untuk mengenal Firman Tuhan. Ia tidak pernah lupa bahwa gerejanya dibangun dari sekelompok anak-anak yang dengan sukacita berkumpul dan belajar Firman Tuhan. Anak-anak yang mencintai Tuhan dan firman-Nya, menggerakkan hati para orang tua untuk ikut belajar Kitab Suci dan rajin ke gereja. Saat ini di dalam gereja Nation Santa terdapat sekelompok guru Sekolah Minggu yang mendampingi sekitar 40 orang anak Sekolah Minggu, mengajari mereka firman Allah, bersekutu dan saling berbagi makanan di antara mereka. 

Pelayanan Pdt. Jose tidak berhenti di gereja kecilnya, karena misinya adalah mengembangkan pelayanan yang menjangkau anak-anak dan komunitas mereka. Guatemala dikenal karena kekerasan di jalanan yang diakibatkan oleh perselisihan antar geng. Pdt. Jose berharap pelayanannya dapat mengurangi tingkat kekerasan yang tinggi di sekitar tempat tinggalnya, menjangkau anak-anak yang terpinggirkan dan kekurangan sumber daya untuk melanjutkan pendidikan, mendampingi remaja-remaja yang rentan dan berisiko untuk bergabung dengan geng. 

Dia dengan yakin berkata,“Saya percaya Tuhan berkuasa untuk mengubah kehidupan anak-anak ini; inilah yang mendorong saya berjuang tidak mengenal lelah. Saya akan terus berjuang, mempersiapkan dan memperlengkapi tenaga-tenaga pengajar sekolah dan para guru Sekolah Minggu, agar mereka mampu melayani di tempat-tempat yang sulit, menanamkan nilai-nilai kebaikan dan mengajarkan kebenaran firman Tuhan dalam kehidupan anak-anak.”

Tahun ini, Pdt. Jose sungguh senang dan bersyukur, karena dapat bergabung dalam proyek “Tumbuh dan Belajar” yang diselenggarakan oleh Lembaga Alkitab Guatemala. Dia berharap melalui proyek ini ia memperoleh kesempatan untuk mengembangkan pelayanan Sekolah Minggunya. Saat ini, ia melayani empat puluh anak Sekolah Minggu, tahun depan ia berharap dapat menggandakan jumlahnya dua kali lipat. “Saya berterima kasih kepada Lembaga Alkitab Guatemala yang memberikan proyek-proyek ini kepada gereja-gereja dan komunitas kristiani, sungguh sebuah berkat yang besar bagi kami.”

“Anak-anak kami akan menerima Alkitab pertama mereka, bukan Alkitab biasa melainkan Alkitab edisi khusus, yang dipersiapkan khusus untuk mereka. Alkitab tersebut akan menolong mereka berinteraksi dengan Firman Tuhan. Selain Alkitab mereka juga akan memperoleh berbagai buku bacaan. Bukan hanya anak-anak, guru-guru kami juga akan dilatih dan diperlengkapi agar dapat melayani dengan lebih baik. Lembaga Alkitab membantu kami mewujudkan mimpi kami sebagai sebuah gereja,”tuturnya dengan bahagia. 

Ternyata di balik bencana pada 2010, ada rencana Tuhan Yesus yang indah buat Pdt. Jose dan keluarganya, juga buat anak-anak di Guatemala. Tuhan ternyata tidak pernah meninggalkan mereka. 

 

Dikutip dari:ubscommunity.org